berita

Ketua Komisi AU berbicara tentang kerja sama media Tiongkok-Afrika: mendorong proyek pertukaran bakat profesional media

2024-08-22

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

China News Service, Beijing, 21 Agustus Forum Kerja Sama Media Tiongkok-Afrika ke-6 dan Dialog Tingkat Tinggi Think Tank Tiongkok-Afrika dibuka di Beijing pada tanggal 21 Agustus. Ketua Komisi Uni Afrika Faki menyampaikan pidato tertulis, mengusulkan empat langkah untuk memperkuat kerja sama media Tiongkok-Afrika, termasuk mendorong proyek pertukaran bagi para profesional media dari kedua belah pihak.

Dalam pidato tertulisnya, Faki mengatakan bahwa di dunia yang saling terhubung saat ini, media memainkan peran penting dalam mendorong pertukaran dan pembelajaran timbal balik antar peradaban, memandu opini publik, dan mendorong ikatan antar manusia. Menghadapi tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi, media Tiongkok dan Afrika perlu bekerja sama untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan berdasarkan kekuatan yang saling melengkapi dan saling belajar.
Dia mengusulkan empat langkah untuk memperkuat kerja sama media Tiongkok-Afrika. “Pertama-tama, kita perlu mendorong program pertukaran bakat profesional media dan program beasiswa dari kedua belah pihak. Para profesional media akan mendapat banyak manfaat dari belajar dan belajar satu sama lain melalui pertukaran proyek, dan pada saat yang sama mendapatkan persahabatan yang langgeng.”
Faki mengatakan yang kedua, pemberitaan kerja sama Tiongkok-Afrika dapat menjadi alat yang ampuh untuk mendorong media Tiongkok dan Afrika memperkuat kerja sama media baru yang melaporkan isu-isu bersama, melalui pemberitaan bersama mengenai topik-topik seperti persahabatan bilateral, pembangunan berkelanjutan, pertukaran budaya, dan kerja sama ekonomi. , memperkuat pertukaran, saling belajar dan berbagi pengalaman antara media Tiongkok dan Afrika, serta memberikan perspektif baru dalam produksi berita global.
Ia menekankan bahwa kedua belah pihak juga harus mendirikan laboratorium inovasi media untuk menumbuhkan kreativitas dan kemampuan praktis para praktisi media. Mendorong kemitraan dengan perusahaan teknologi, universitas, dan lembaga penelitian untuk menetaskan proyek-proyek inovatif, menjembatani kesenjangan budaya, dan menarik beragam khalayak.
Faki juga menekankan bahwa perhatian harus diberikan pada dukungan multi-bahasa dan pekerjaan penerjemahan. “Keterbatasan bahasa akan menghambat kerja sama Tiongkok-Afrika, sehingga sumber daya harus diinvestasikan dalam pelatihan bahasa bagi jurnalis yang tertarik untuk melaporkan berita dari Tiongkok dan Afrika. Terjemahan yang akurat dapat membantu cerita dan gagasan kami menyebar lebih jauh.”

(Artikel ini direproduksi dari China News Service)

Laporan/Umpan Balik