berita

Ekspor kendaraan energi baru Tiongkok ke UE turun sekitar 30% tahun-ke-tahun di bulan Juni tahun ini

2024-08-15

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Investigasi anti-subsidi yang dilakukan UE berdampak signifikan terhadap ekspor mobil Tiongkok.

Menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang, pada bulan Juni tahun ini, ekspor kendaraan energi baru Tiongkok, termasuk kendaraan listrik murni dan kendaraan hibrida plug-in, turun 15,2% dibandingkan bulan Mei, namun masih meningkat sebesar 12,3% tahun-ke-tahun.


Pada 16 Juli 2024, kendaraan energi baru SAIC menunggu ekspor di Pelabuhan Lianyungang di Provinsi Jiangsu.

Secara umum, tingkat pertumbuhan ekspor kendaraan energi baru Tiongkok berada pada kisaran 30%-40% dalam beberapa tahun terakhir, namun kini telah melambat menjadi lebih dari 10%. Namun, Cui Dongshu, sekretaris jenderal Asosiasi Mobil Penumpang, mengatakan tekanan terhadap ekspor kendaraan energi baru Tiongkok hanya bersifat sementara. Namun, tidak dapat diabaikan bahwa investigasi yang dilakukan UE memang mempunyai dampak yang signifikan terhadap ekspor.

Pada bulan Juni, UE mengonfirmasi bahwa mereka akan mengenakan tarif hingga 37,6% pada kendaraan listrik yang diimpor dari Tiongkok mulai tanggal 5 Juli, termasuk Tesla dan beberapa merek mobil Eropa yang diproduksi di Tiongkok.

Menurut data Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok, jumlah kendaraan listrik yang diekspor dari Tiongkok ke UE pada bulan Juni sebanyak 27.180 unit, turun sekitar 25% dari 36.217 unit di bulan Mei, dan turun sekitar 31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurut laporan Asosiasi Mobil Penumpang, ekspor Tesla buatan China ke UE turun ke level terendah sejak kuartal ketiga tahun 2022.

Uni Eropa dikabarkan menjadi pasar ekspor terbesar kendaraan listrik Tesla buatan China. Data menunjukkan pangsa pasar Tesla di Eropa akan menurun dari sekitar 18% pada tahun 2023 menjadi sekitar 15,5%.