berita

Menurut berita, Alexa kehilangan US$25 miliar dalam empat tahun, Amazon sangat bertaruh pada AI generatif

2024-07-24

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Berita IT House pada 24 Juli, menurut laporan "Wall Street Journal", unit bisnis Amazon yang berfokus pada asisten suara Alexa kehilangan sebanyak 25 miliar dolar AS antara tahun 2017 dan 2021 (catatan IT House: saat ini sekitar 182,1 miliar yuan). Meskipun Amazon mengklaim telah menjual lebih dari 500.000 perangkat Alexa, termasuk speaker pintar Echo, pembaca e-book Kindle, dll., Alexa kesulitan mendapatkan keuntungan.

Menurut laporan,Amazon mengadopsi manajemen keuangan yang lebih longgar pada unit perangkat keras Alexa , memprioritaskan inovasi dan keuntungan jangka panjang. Perusahaan telah memperjelas bahwa produk awal tidak harus menghasilkan keuntungan.

Amazon pernah menjual speaker pintar Echo dengan harga murah atau bahkan merugi, dengan harapan mendapat untung melalui layanan Alexa di masa depan. Namun, sebagian besar pengguna menggunakan Alexa untuk layanan gratis, seperti memeriksa cuaca, waktu, dll., dan perilaku konsumsi skala besar jarang terjadi.

Namun, kerugian besar tersebut tidak mempengaruhi penelitian produk dan investasi pengembangan. Amazon telah banyak berinvestasi dalam pengembangan produk baru, seperti robot rumah Astro, pelacak kesehatan Halo, dll., tetapi sebagian besar produk ini gagal mencapai kesuksesan komersial.

Amazon pernah menggunakan indikator yang disebut "dampak hilir" untuk mengevaluasi nilai produk, yang mengukur nilai suatu produk berdasarkan jumlah uang yang dibelanjakan pengguna dalam ekosistem Amazon setelah membeli produk tersebut. Namun, metrik ini memiliki kelemahan dan mungkin melebih-lebihkan profitabilitas produk tertentu.

Untuk membalikkan keadaan,Amazon berencana meluncurkan Alexa versi AI generatif berbasis langganan , berharap mengenakan biaya untuk menyediakan fitur dan layanan yang lebih canggih. Namun, para pelaku industri tidak optimis terhadap prospek ini. Di satu sisi, pengguna semakin bosan dengan layanan berlangganan; di sisi lain, teknologi AI generatif masih belum matang, dan keberhasilannya menumbangkan pasar asisten suara masih penuh ketidakpastian. .

Selain itu, Amazon juga menghadapi masalah privasi. Sebelumnya, skandal seperti penyimpanan rekaman suara pengguna dan pemantauan audio pengguna terungkap, yang sangat merusak reputasinya.

Industri ini umumnya percaya bahwa taruhan Amazon pada AI generatif Alexa adalah upaya berisiko tinggi. Keberhasilannya tidak hanya bergantung pada terobosan teknologi, tetapi juga menguji apakah Amazon dapat mengubah persepsi pengguna terhadap asisten suara dan apakah perusahaan dapat mengatasi serangkaian tantangan.