Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-19
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
[Laporan Komprehensif Global Times] Situasi saat ini di kota terbesar di Australia, Sydney, di mana real estate berkembang pesat pada tahap awal, telah membuat pemilik properti sewaan khawatir. Menurut laporan "Daily Telegraph" Australia pada tanggal 18, tingkat kekosongan di pasar sewa di banyak wilayah Sydney telah meningkat secara signifikan baru-baru ini. Situasi ini terutama terlihat di pasar gedung bertingkat dan apartemen dengan pemandangan laut.
CBD Sydney saat ini memiliki pasokan rumah kosong terbesar, dengan sekitar 5,5% properti sewaan saat ini diiklankan untuk disewakan. Penduduk setempat umumnya percaya bahwa tingkat kekosongan seimbang antara 2,5% dan 3%. Tingkat kekosongan di kawasan Palm Beach di pantai utara bahkan melebihi 27%, tertinggi di Sydney.
Analis percaya bahwa pasar sewa saat ini di banyak tempat di Sydney telah berubah dari didominasi pemilik menjadi didominasi penyewa. Untuk menyewakan rumah mereka dengan cepat, banyak tuan tanah bahkan menawarkan masa bebas sewa selama sebulan kepada penyewa. Orang dalam industri ini menunjukkan bahwa pemerintah federal Australia baru-baru ini mengadopsi kebijakan untuk membatasi imigrasi luar negeri, terutama pelajar internasional, yang secara langsung berkontribusi pada pendinginan pasar sewa lokal. Selain itu, harga sewa di Sydney telah meningkat tajam pada tahap awal, dan banyak penyewa yang berupaya berbagi akomodasi alih-alih menyewakan seluruh properti, yang juga menyebabkan peningkatan jumlah properti sewa lokal. Beberapa analis juga percaya bahwa, didorong oleh ekspektasi awal pasar, banyak pemilik persewaan telah menaikkan harga sewa secara signifikan. Sulit bagi mereka untuk terus menaikkan harga sewa saat ini, dan mereka bahkan mungkin harus memilih untuk menurunkan harga sewa di masa depan. (Zhen Xiang)