berita

Ahli pertanian dan biologi Rusia: Makan sayuran raksasa mungkin berbahaya bagi kesehatan manusia

2024-08-10

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

"Viewpoint" Rusia melaporkan pada tanggal 7 bahwa Bennett, seorang tukang kebun sayur di Iowa, AS, menanam terong yang dianggap terbesar di dunia, dengan berat 3,78 kilogram. Sebelumnya, terong terbesar ditanam di Inggris pada tahun 2022 dengan berat 3,27kg.
Saat ini terong terbesar di dunia dengan berat 3,78 kilogram. Sumber: media Rusia
Dalam hal ini, ahli pertanian dan biologi Rusia Vorobyev berkomentar bahwa tidak disarankan untuk membudidayakan tanaman sebesar itu. Seringkali, seseorang dapat memperoleh hasil panen yang besar dengan menanam varietas yang berbuah besar. Misalnya, tanamlah varietas seperti "Black Beauty" yang dapat tumbuh lebih besar dengan sendirinya. Pilihan kedua adalah menambahkan hormon dan menggunakan pupuk nitrogen dalam jumlah lebih dari biasanya, termasuk butiran yang dapat ditemukan di toko berkebun mana pun, dan pupuk alami seperti kotoran ayam atau kuda. Peningkatan kadar pupuk nitrogen membuat seluruh bagian tanaman di atas permukaan tanah, termasuk daun, batang, dan buah, menjadi lebih besar.
Vorobyev mengatakan, tidak banyak manfaat mengonsumsi sayur ini, karena pupuk nitrogen merangsang penumpukan nitrat pada sayur dan buah. Hal ini jelas tidak baik bagi kesehatan manusia, meski terlihat mengesankan. “Tentu bukan berarti tidak boleh menggunakan pupuk saat bercocok tanam, tanaman membutuhkannya, tapi harus dilakukan secukupnya,” ujarnya.
Menurut laporan, jumlah pupuk yang dibutuhkan untuk setiap tanaman berbeda-beda, dan tidak ada peraturan terpadu mengenai hal ini. Mentimun, labu kuning dan zucchini lebih menyukai pupuk organik, sedangkan tomat tidak. (Liu Yu Peng)
Sumber: Waktu Global
Laporan/Umpan Balik