berita

Penundaan yang sering terjadi pada jalur kereta api Jerman telah menimbulkan rasa malu di luar negeri

2024-08-17

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Orang Jerman terkenal karena ketelitiannya, namun perkeretaapian Jerman pada dasarnya memberontak dan terkenal karena tidak dapat diandalkan. Untuk waktu yang lama, jadwal kereta api Jerman hanya dapat digunakan sebagai referensi perjalanan. Keterlambatan adalah hal yang biasa, dan lamanya penundaan sepenuhnya bergantung pada keberuntungan. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di antara negara-negara tetangga. Sejak tahun ini, banyak jalur internasional antara Jerman dan Swiss harus berganti kereta di perbatasan karena penundaan. Pada kuartal pertama tahun ini, lebih dari 10% jalur kereta api Jerman diparkir di luar perbatasan dan diambil alih oleh Swiss.
Sumber: Internet
Saat ini, Jerman memiliki beberapa jalur kereta api yang terhubung ke Swiss. Dari Januari hingga Maret tahun ini, Kereta Api Federal Swiss (SBB) mewajibkan 11% kereta Deutsche Bahn di jalur Munich-Zurich untuk berhenti di perbatasan terlebih dahulu, dan kereta api Swiss mengambil alih perbatasan. Di jalur Leiburg-Basel, 12,4% kereta Deutsche Bahn harus memutar balik di perbatasan, sehingga mengabaikan lanskap Swiss.
Langkah ini sebenarnya disebabkan oleh kesenjangan besar dalam "budaya perkeretaapian" antara Jerman dan Swedia. Pada tahun 2023, tingkat ketepatan waktu kereta api Swiss sebesar 92,5%, sedangkan di Jerman hanya 64%. Menurut juru bicara Swiss Railways, waktu penyangga yang disediakan Deutsche Bahn untuk kereta api bisa mencapai 10 hingga 15 menit tergantung rutenya. Alasan yang diberikan Jerman atas penundaan tersebut antara lain pembangunan jalan, kegagalan catenary, masalah infrastruktur, dan pemogokan. Matthias Gastel, anggota Bundestag Jerman, mengatakan: “Pengabaian infrastruktur perkeretaapian selama puluhan tahun menyebabkan kualitas operasional perkeretaapian Jerman semakin tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga kita.” “Pendekatan yang dilakukan Swiss dapat dimengerti.
Dari sudut pandang ini, masalah perkeretaapian Jerman tidak hanya jelas bagi seluruh negeri, tetapi juga bagi negara-negara tetangga.
Penulis kontributor, Zhuang Sheng
Laporan/Umpan Balik