berita

Khawatir dengan pariwisata yang berlebihan, masyarakat Jepang mengusulkan "pajak ramen"

2024-08-20

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina



ketat
Banyak wisatawan yang datang ke Jepang mengatakan bahwa salah satu alasan mereka tertarik ke Jepang adalah makanannya. Menurut laporan Yahoo News Jepang pada tanggal 19, ramen adalah makanan lezat yang umum di Jepang, dan harganya jarang melebihi 1.000 yen (100 yen kira-kira 4,85 yuan). Namun, seiring semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Jepang untuk makan ramen, banyak toko ramen yang mengantri panjang, sehingga menimbulkan banyak ketidaknyamanan bagi penduduk setempat. Tidak hanya toko menjadi ramai dan lingkungan makan menjadi lebih buruk, harga ramen juga bisa meningkat. Oleh karena itu, beberapa orang Jepang telah mengusulkan agar pemerintah mengikuti praktik negara-negara seperti Spanyol dan mengenakan "pajak ramen" pada wisatawan asing (penetapan harga ganda diterapkan untuk membedakan antara penduduk Jepang dan wisatawan asing) untuk mengatasi dampak negatif dari kebijakan saat ini. pariwisata yang berlebihan.
Beberapa orang Jepang percaya bahwa "pajak ramen" tidak hanya dapat digunakan untuk memperbaiki dan memperbaiki lingkungan toko ramen, tetapi juga digunakan untuk melatih kemampuan bahasa asing staf toko dan meningkatkan layanan bagi wisatawan asing. Beberapa orang juga mengatakan bahwa uang yang terkumpul dapat digunakan untuk membuka kedai ramen baru di dekat transportasi umum seperti bandara dan kereta api, sehingga wisatawan asing dapat menikmati makanan lezat di dekatnya selama transportasi. Dengan cara ini, tidak hanya dapat memuaskan keinginan wisatawan untuk datang dari jauh untuk mencicipi kuliner lokal, tetapi juga mengurangi kemacetan lalu lintas perkotaan dan kekacauan akibat pariwisata.
Sebelumnya, daerah seperti Kota Kyoto dan Prefektur Osaka di Jepang memberlakukan "pajak akomodasi" (dikenakan pajak dalam tiga tingkat berdasarkan harga akomodasi per malam) karena tekanan yang disebabkan oleh pariwisata yang berlebihan, dan menggunakan "pajak akomodasi" untuk memberikan manfaat. kepada warga dan Menciptakan lingkungan yang baik bagi wisatawan, dan meningkatkan kualitas dan kepuasan tamasya Kyoto. Saat ini, terdapat sekitar 25.000 toko ramen di seluruh Jepang, dengan penjualan tahunan hampir 600 miliar yen. Beberapa analis mengatakan bahwa jika "pajak ramen" berhasil dipungut, hal ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal dan merangsang pertumbuhan pariwisata. Namun, sebagian pihak khawatir bahwa “pajak ramen” akan membuat daya tariknya hilang di mata wisatawan asing. Selain tidak mampu mendatangkan pemasukan pajak, hal ini juga akan menggagalkan industri pariwisata lokal. ▲