berita

Li Rong: "Suplemen otak" yang menjengkelkan

2024-08-07

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Saat menonton film atau drama, saya selalu mengambil keputusan sendiri.
Keluarga saya tidak lagi suka menonton film dan serial TV bersama saya. Mereka menganggap saya terlalu menuntut. Mereka selalu merasa ada celah dalam plot, atau plotnya terlalu berat atau terlalu ringan atau tidak pantas. Bahkan drama detektif klasik seperti Poirot dan Miss Marple terkadang bersifat "sentimental" dan ingin "memikirkan" setiap sudut untuk membuat detailnya lebih masuk akal "secara logis".
Yang paling membuatku kesal adalah mereka sering mengganggu mereka untuk melakukan "diskusi" sepele setelah menonton pertunjukan. Saya ingat pernah menonton drama Poirot, dan saya merasakan bahwa dalam salah satu plot, si pembunuh meletakkan pistol di tangan korban, dengan sengaja berpura-pura bahwa korbannya bunuh diri, tetapi tangan kiri dan kanannya tampak agak terbalik. Aku membuat mereka tidak sabar, jadi mereka menjauhiku dan melanjutkan urusan mereka sendiri. Saya masih tidak bisa berhenti dan menggali novel asli Christie untuk memeriksanya. Benar saja, penulis skenario membuat beberapa perubahan pada detail kecil ini, tapi itu agak "buruk".
Saya menceritakan "penemuan" saya kepada keluarga saya, tetapi mereka tidak setuju: "Bahkan jika Anda benar, apa masalahnya? Membaca naskah adalah hiburan, jadi saya tidak bersantai secara logis dan menggunakan pemikiran abstrak untuk menggali detailnya." keasyikan dan cita rasa menonton dramanya hilang, kenapa repot-repot?" Setelah apa yang mereka katakan, saya pun merasa "bosan". Jika ini terus berlanjut, "cakupan" menonton drama akan semakin sempit. Semakin sedikit yang bagus Beberapa film memiliki awal yang baik, tetapi mereka menyalahkannya karena tidak berkembang secara wajar, atau berakhir dengan tergesa-gesa dan tidak dapat menyelesaikan bagian akhirnya. Tapi sayang sekali, entah itu “kasihan” untuk filmnya atau kasihan bagi saya sebagai penonton film, saya tidak bisa membedakannya dengan jelas.
Kadang-kadang, anak saya dan ibunya secara acak menemukan berbagai drama untuk ditonton, meninggalkan saya sendirian dan menontonnya dengan penuh minat, mengobrol dan tertawa, dan saya mengagumi spontanitas mereka. Namun di sisi lain, saya merasa seni itu benar-benar “tepat”, bahkan terkadang lebih “tepat dan akurat” dari rumus-rumus ilmu matematika seringkali tidak dapat disampaikan dengan tepat menggunakan rumus atau bahasa. (Li Rong)
Laporan/Umpan Balik