berita

hati-hati! Lumba-lumba saat musim kawin dapat melukai manusia, dan 18 orang terluka di kota tepi laut Jepang

2024-08-28

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

[Laporan Komprehensif Global Times] Menurut laporan British Broadcasting Corporation (BBC) pada tanggal 26, serangkaian serangan terhadap perenang terjadi di kota tepi laut Mihama di Jepang musim panas ini. Setidaknya 18 orang terluka, termasuk satu orang terluka parah. Siswa sekolah dasar tersebut menerima sedikitnya 20 jahitan di jarinya. Pelaku penyerangan diketahui sebagai lumba-lumba hidung botol yang sempat frustasi dalam pacarannya. Pejabat setempat memperingatkan bahwa lumba-lumba tidak hanya akan "menggigit Anda dengan gigi tajamnya dan membuat Anda berdarah", tetapi juga "menyeret Anda ke laut, membahayakan nyawa Anda".
Sumber peta informasi lumba-lumba hidung botol: media asing
Masatoshi Morisaka, seorang profesor cetologi di Universitas Mie Jepang, mengatakan bahwa lumba-lumba hidung botol jantan berkomunikasi melalui "menggigit sambil bercanda" dan "mereka berkomunikasi dengan manusia seperti yang dilakukan lumba-lumba." BBC menyebutkan, para ahli mengemukakan pandangan berbeda mengenai alasan lumba-lumba ini sering menyerang manusia. Salah satu pendapatnya adalah lumba-lumba sangat ingin mencari pasangan. “Lumba-lumba hidung botol adalah hewan yang sangat sosial, dan sosialitas ini dapat diekspresikan melalui tindakan fisik.” Dr. Simon Allen, ahli biologi dan peneliti utama proyek penelitian lumba-lumba Shark Bay Australia, mengatakan: “Sama seperti manusia dan hewan sosial lainnya, hormonal. fluktuasi, frustrasi seksual, atau keinginan untuk mendominasi dapat mendorong lumba-lumba untuk menyakiti orang-orang yang berinteraksi dengan mereka." Seorang ahli mamalia laut dari National University of Singapore mengatakan bahwa perilaku lumba-lumba mungkin merupakan bentuk pembelaan diri.
Lumba-lumba liar dilaporkan jarang menyerang manusia, namun mereka akan menggigit atau menyeret manusia ke dalam air jika merasa terancam atau dilecehkan. Pejabat Jepang telah mencoba berbagai tindakan untuk mencegah lumba-lumba menyerang manusia, termasuk memasang perangkat akustik bawah air yang dirancang untuk mencegah lumba-lumba mendekati manusia, atau membatasi waktu berenang di wilayah laut tertentu. (Zhou Yang)
Laporan/Umpan Balik