berita

Kaisa mengumumkan perjanjian restrukturisasi utang luar negeri

2024-08-20

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Dengan latar belakang penyesuaian dan perubahan yang berkelanjutan di pasar real estat, Kaisa Group baru-baru ini mengumumkan perjanjian restrukturisasi utang luar negeri yang besar untuk memberikan vitalitas baru pada kesehatan keuangan perusahaan melalui penerbitan obligasi senior dalam mata uang dolar AS dan obligasi konversi wajib. Langkah ini tidak hanya menandai sikap positif Kaisa dalam menghadapi lingkungan pasar yang kompleks, namun juga menarik perhatian pasar secara luas terhadap jalur pengembangannya di masa depan.

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar real estat telah mengalami masa transformasi dari pertumbuhan pesat menjadi penyesuaian mendalam. Kombinasi berbagai faktor seperti pengetatan kontrol kebijakan, pengetatan lingkungan keuangan, dan perubahan permintaan pasar telah menyebabkan banyak perusahaan real estate menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kaisa Group, sebagai pengembang real estate komprehensif ternama di Tiongkok, juga tidak kebal terhadap kemerosotan industri ini. Ketika penjualan proyek melambat dan penarikan modal terhambat, tekanan utang perusahaan secara bertahap muncul, dan penggunaan cara yang efektif untuk mengatasi masalah likuiditas menjadi mendesak.

Dengan latar belakang ini, Kaisa Group memilih untuk bernegosiasi dengan kreditornya dan merestrukturisasi utangnya melalui penerbitan obligasi dolar AS, yang tidak diragukan lagi merupakan solusi inovatif dan berwawasan ke depan. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan waktu yang berharga bagi perusahaan untuk menyesuaikan strategi bisnisnya, mengoptimalkan struktur asetnya, dan meningkatkan profitabilitas dengan memperpanjang jatuh tempo utang dan mengurangi tekanan pembayaran utang jangka pendek.

obligasi senior: Senior note senilai total US$5 miliar diterbitkan dalam lima tahap, dengan jatuh tempo berbeda dari tahun 2027 hingga 2032, dengan tujuan untuk membayar bunga melalui arus kas yang stabil dan melindungi pendapatan dasar kreditur. Pada saat yang sama, kisaran suku bunga yang berbeda (5% hingga 6,25%) juga mencerminkan keragaman dan fleksibilitas obligasi serta memenuhi kebutuhan investor dengan preferensi risiko yang berbeda.