Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-16
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Kantor Berita Keuangan, 16 Agustus (Editor Xia Junxiong)Pada Kamis (15 Agustus) waktu setempat, Presiden Ukraina Zelensky menyatakan pasukan Ukraina telah menduduki kota perbatasan Suja di Oblast Kursk Rusia.
Zelensky berkata di media sosial
Sersky mengatakan bahwa Ukraina telah membentuk biro kontrol militer di Kursk. Ia juga mengatakan, sejak awal serangan Ukraina di Kursk, angkatan bersenjata Ukraina telah menguasai 82 pemukiman, seluas 1.150 kilometer persegi dan kedalaman 35 kilometer.
Rusia belum mengomentari klaim Ukraina.
Pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak ke Oblast Kursk pada 6 Agustus, serangan terbesar di wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.
Oblast Kursk dan Oblast Belgorod yang berdekatan telah memasuki keadaan darurat federal, dan setidaknya 200.000 orang telah dievakuasi dari kedua tempat tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengadakan pertemuan keamanan mengenai situasi perbatasan dan memerintahkan penjaga perbatasan dan pasukan untuk menghalau serangan Ukraina.
Suja terletak 85 kilometer selatan kota Kursk, ibu kota wilayah Kursk, dan memiliki sekitar 5.000 penduduk. Pipa terakhir yang masih memasok gas alam Rusia ke Eropa melewati wilayah tersebut.
Setelah Ukraina melintasi perbatasan dan menyerang Oblast Kursk, sempat menimbulkan kepanikan di pasar karena kekurangan pasokan gas alam. Namun, beberapa media memberitakan bahwa baik Rusia maupun Ukraina tidak berniat memutus pasokan gas alam dari wilayah lokal ke Eropa .
Menurut data yang relevan, Rusia mengangkut 14,65 miliar meter kubik gas alam melalui Suja, yang berarti kurang dari setengah total ekspor gas alamnya ke Eropa.
Para pejabat Ukraina mengatakan mereka tidak berniat menduduki wilayah Rusia, namun serangan itu bisa memaksa pasukan Rusia mundur dari garis depan di Ukraina timur, sehingga mengurangi tekanan di sana.
Beberapa media melaporkan bahwa Rusia menarik sebagian pasukan dari Ukraina sebagai tanggapan atas serangan tentara Ukraina di Oblast Kursk.