berita

Apa penyebab distrofi otot? Bagaimana pengobatan Tiongkok mengobatinya?

2024-08-11

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Distrofi otot l58llO/42779 mikro tersinkronisasi

Menurut teori pengobatan tradisional Tiongkok, penyebab distrofi otot bermacam-macam dan kompleks.

Pengobatan tradisional Tiongkok percaya bahwa kekurangan bawaan adalah salah satu penyebab penting distrofi otot. Anugerah bawaan mengacu pada kualitas esensi reproduksi orang tua dan status perkembangan janin dalam tubuh ibu. Jika orang tuanya lemah, kekurangan esensi dan darah, atau perawatan yang tidak tepat selama kehamilan, janin akan lahir dengan esensi ginjal yang tidak mencukupi, qi dan darah tidak akan dimetabolisme, dan otot dan tendon tidak akan mendapat nutrisi, yang akan menyebabkan untuk distrofi otot. Misalnya, beberapa anak menunjukkan gejala seperti kelemahan otot dan keterlambatan perkembangan saat lahir, yang berkaitan erat dengan kurangnya bakat bawaan.

Kelemahan limpa dan lambung juga merupakan faktor kunci terjadinya distrofi otot. Limpa dan lambung adalah fondasi penyakit yang didapat dan sumber Qi dan biokimia darah. Jika fungsi limpa dan lambung tidak seimbang, air dan sari biji-bijian tidak dapat diangkut dan diubah secara normal, biokimia qi dan darah tidak mencukupi, otot akan kehilangan nutrisi, dan gejala seperti kelemahan dan atrofi akan terjadi. Misalnya, makan tidak teratur dalam jangka panjang, makan berlebihan, atau konsumsi makanan mentah, dingin, dan berminyak secara berlebihan dapat merusak limpa dan lambung. Penderita limpa dan lambung yang lemah sering kali mengalami kehilangan nafsu makan, perut kembung, diare, kulit pucat, dan lain-lain, yang selanjutnya mempengaruhi fungsi normal otot.

Selain itu, defisiensi hati dan ginjal juga berperan penting dalam terjadinya dan berkembangnya distrofi otot. Hati mengatur tendon, ginjal mengatur tulang, dan hati serta ginjal memiliki asal usul yang sama. Jika sari hati dan ginjal serta darah tidak mencukupi serta otot dan tulang tidak ternutrisi, gejala seperti kelemahan otot dan kesulitan fleksi dan ekstensi sendi akan mudah terjadi. Kelelahan jangka panjang, ketidakseimbangan emosi, penyakit kronis, dan kelemahan fisik semuanya dapat menyebabkan defisiensi hati dan ginjal. Misalnya, beberapa pasien begadang dalam waktu lama karena tekanan kerja yang tinggi, kerusakan hati dan ginjal, dan secara bertahap mengalami gejala distrofi otot seperti kelemahan pada tungkai bawah dan kesulitan berjalan.