berita

Israel mungkin terjebak dalam serangan "lini kelima" terhadap kapal perang dan pesawat AS

2024-08-06

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Referensi News Network melaporkan pada 5 Agustus Menurut laporan di situs web "Lianhe Zaobao" Singapura pada tanggal 4 Agustus, Israel sedang meningkatkan persiapan untuk menghadapi kemungkinan tindakan pembalasan yang akan segera dilakukan oleh Iran dan Hizbullah Lebanon. Pihak berwenang Israel memperkirakan serangan itu bisa datang dari lima arah.

Menurut laporan media Israel, badan keamanan Israel berada dalam siaga tertinggi, dan koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan termasuk Inggris dan sekutu Arab juga bersiap membantu Israel dalam mencegah dan mencegat serangan yang mungkin datang dari berbagai pihak. termasuk mengirimkan jet tempur dan kapal perang untuk berpatroli.

Situs TV "New News" Israel juga melaporkan bahwa kepemimpinan Israel mengadakan pertemuan keamanan pada akhir pekan untuk membahas bagaimana menanggapi serangan yang mungkin melibatkan "lima front", namun tidak menjelaskan lebih lanjut. Laporan tersebut mengutip seorang pejabat senior Israel yang mengatakan bahwa Amerika Serikat mungkin tidak dapat mencegah serangan semacam itu, dan Israel mungkin akan menderita banyak korban.

Komandan militer Hizbullah Lebanon Shoukair tewas dalam serangan udara Israel pada 30 Juli. Keesokan harinya, pemimpin Politbiro Hamas Haniyeh juga tewas dalam serangan di Iran dan Iran bersumpah untuk membalaskan dendam kedua orang tersebut.

"Le Monde" Iran memperingatkan dalam editorialnya pada tanggal 3 bahwa tidak seperti serangan Iran terhadap Israel pada 13 April, kali ini Iran akan menyerang kota-kota besar, pusat-pusat strategis dan kediaman resmi Israel lebih dalam. Serangan Iran pada bulan April merupakan pembalasan atas serangan udara Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus. Saat itu, sebagian besar rudal dan drone yang diluncurkan Iran berhasil dicegat oleh koalisi internasional pimpinan AS.

Menurut laporan Agence France-Presse pada tanggal 4 Agustus, setelah Pentagon mengumumkan bahwa mereka telah memperkuat kehadiran militer AS di Timur Tengah, Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jonathan Fenner mengatakan: "Kami bersiap untuk setiap kemungkinan."

Fenner berkata: "Pentagon memindahkan sejumlah besar aset ke wilayah tersebut sebagai persiapan membantu Israel mempertahankan diri dari serangan. Pada saat yang sama, kami berupaya meredakan situasi melalui jalur diplomatik karena kami yakin bahwa pada saat ini, perang regional tidak sejalan dengan kepentingan apa pun.”

Menurut laporan, Amerika Serikat telah mengirimkan lebih banyak kapal perang dan jet tempur untuk melindungi militernya dan sekutunya Israel dari ancaman Iran dan kelompok militer yang didukungnya seperti Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon. (Dikompilasi/Xiong Wenyuan)