berita

Berita Terbaru "Alam": Sel kekebalan hidung dapat menghasilkan antibodi untuk melawan invasi mikroba

2024-08-05

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

01

Sebuah studi baru mengungkapkan keberadaan turbinat di concha hidungAntibodisel B, sel ini bisaPatogen Memberikan perlindungan kekebalan lokal ketika mencoba invasi dari rongga hidung. Penemuan ini tidak hanya membantu kita lebih memahami mekanisme kekebalan hidung, namun juga dapat memberikan ide untuk pengembangan vaksin hidung yang lebih efektif dan pengobatan baru untuk penyakit saraf, alergi, dan penyakit autoimun.

02

Hidung adalah portal komunikasi utama tubuh kita dengan dunia luar. Kita menghirup udara melalui hidung, merasakan bau, dan juga merupakan pintu masuk utama invasi mikroba. Turbinat adalah struktur khusus yang ditutupi oleh jaringan unik yang mengeluarkan lendir dan mengandung banyak cabang sel saraf yang bertanggung jawab atas indra penciuman. Struktur dan fungsi turbinat memungkinkan udara menjadi hangat dan menyerap kelembapan sebelum mencapai paru-paru.

Dalam studi baru yang dilakukan para peneliti di Weizmann Institute of Science, mereka menemukan bahwa setiap kali seseorang sakit atau menerima vaksin, sel B yang mensekresi antibodi bermigrasi ke turbinat dan dari sana mengeluarkan antibodi secara lokal ke dalam rongga hidung. Penemuan ini mengungkap mekanisme baru pertahanan kekebalan hidung dan mungkin membuka jalan bagi vaksinasi hidung yang lebih efektif.


Tim peneliti menggunakan teknologi pencitraan canggih untuk mengamati respon imun tubuh dengan pencitraan organ sistem kekebalan tubuh tikus secara lengkap. Ketika tikus divaksinasi secara intranasal, sel B, produsen antibodi utama dalam sistem kekebalan, meningkatkan respons imun yang terfokus. Sel-sel ini dimulai sebagai sel B prekursor yang berpotensi mengenali patogen dan menjalani proses diferensiasi menjadi sel yang mengeluarkan antibodi spesifik terhadap patogen tersebut atau menjadi sel memori, yang dapat disimpan dalam jangka panjang untuk digunakan pada infeksi di masa depan.

Studi tersebut menemukan bahwa sel B mengubah jenis antibodi yang mereka produksi setelah vaksinasi dan mulai mengeluarkan antibodi yang secara khusus masuk ke rongga hidung dari jaringan mukosa internal. Sel-sel yang mensekresi antibodi ini kemudian berpindah dari kelenjar getah bening hidung ke kelenjar yang mensekresi lendir di turbinat, tepat di bawah lapisan luar selnya, dan mensekresi antibodi ke dalam kelenjar-kelenjar ini, sebagai kompensasi atas ketidakmampuan antibodi darah untuk memasuki saluran ini melalui kelenjar getah bening. aliran darah.

03

Studi ini tidak hanya mengungkap mekanisme baru pertahanan kekebalan hidung, namun juga menunjukkan kemungkinan desain vaksin di masa depan, terutama untuk penyakit neurologis dengan memanfaatkan sel yang mensekresi antibodi untuk mengakses saraf penciuman. Penelitian di masa depan akan terus mengeksplorasi mekanisme ini dengan tujuan untuk mengembangkan vaksin dan pengobatan yang lebih efektif untuk melindungi manusia dari berbagai penyakit.

mengacu pada

Jingjing Liu dkk. Sel-sel penghasil IgA yang bermigrasi ke turbinat berasal dari jaringan limfoid hidung. Nature, 2024, doi:10.1038/s41586-024-07729-x