berita

Pelukis Fauvis paling awal︱Lukisan cat minyak pelukis Perancis Albert Marchet

2024-08-03

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina



Albert Market (1875-1947) , pelukis hebat yang melintasi batas antara realisme dan Fauvisme, yang lintasan hidupnya seperti lukisan penuh warna namun mendalam dan terkendali yang dilukisnya, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah seni rupa Eropa dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Ia lahir di Bordeaux, Prancis, sebuah kota di mana aroma anggur dan arsitektur kuno saling melengkapi, di mana persepsi awal dan kecintaannya pada keindahan dipupuk. Ketika ia akhirnya meninggal dunia di Paris, kota ini telah menyaksikan transformasi artistiknya dari masa muda hingga dewasa, serta pengaruhnya yang besar terhadap seniman generasi berikutnya.



Jalur artistik Marche ditakdirkan menjadi luar biasa sejak awal. Dia sangat dipengaruhi oleh pelukis naturalis Perancis Jean-Baptiste-Camille Corot, yang dikenal karena ketajamannya dalam menangkap cahaya alami dan interpretasi mendalam terhadap lukisan pemandangan. Pada saat yang sama, semangat realis Gustave Courbet juga sangat menyentuh hati Marche, membuatnya sangat yakin bahwa seni harus mencerminkan kehidupan secara langsung dan mengungkap wajah masyarakat yang sebenarnya. Namun Marche tidak berhenti mengikuti jejak kedua empu tersebut. Visi seninya semakin luas, terutama kecintaannya pada seni rupa Timur, khususnya Ukiyo-e Jepang, yang membuka pintu dunia baru baginya.



Meskipun Marché kemudian diklasifikasikan sebagai pelopor "Fauvisme" oleh beberapa sejarawan seni, praktik seninya jauh dari sekadar eksperimen warna atau inovasi formal. Dalam karya-karyanya, kualitas Fauvisme yang berjiwa bebas dan berwarna cerah dipadukan dengan wawasannya yang mendalam tentang realitas dan penggambaran yang tepat, membentuk bahasa artistik yang unik. Dia menolak dibatasi oleh genre apa pun dan bersikeras untuk mengeksplorasi dan berekspresi dengan caranya sendiri. Seperti yang dikatakan Henri Matisse, "Dia adalah Katsushika Hokusai kami." Ini bukan hanya penegasan atas pencapaian artistik Marche, tetapi juga pujian atas kemampuannya melintasi batas seni Timur dan Barat serta memadukan beragam gaya.



Karya-karya Marche, baik lanskap, benda mati, maupun figur, mengungkap harmoni dan ketegangan yang tak terlukiskan. Dengan sapuan kuas yang berani dan warna-warna cerah, ia menantang konsep estetika arus utama pada saat itu, dan dengan terampil memadukan perubahan cahaya dan bayangan di alam, tekstur objek, dan ekspresi emosional. "Spring on the Seine" adalah sebuah mahakarya. Dalam gambar tersebut, vitalitas musim semi dan ketenangan Sungai Seine kontras satu sama lain. Marche menggunakan bahasa warnanya yang unik untuk menyampaikan kehangatan dan harapan musim semi kepada semua orang. Dalam serial "Still Life", ia menampilkan puisi dan keindahan kehidupan biasa melalui deskripsi detail objek sehari-hari, membuat orang merasa luar biasa dalam kehidupan sehari-hari.

















































Gambar dan teks berasal dari Internet, dan hak cipta adalah milik penulis aslinya.

Sebelum berangkat mohon lebih memperhatikan artikel-artikel indah seperti "Lukisan Seni Terkenal" yang layak dibaca.