berita

Pejabat Iran: Tanpa dukungan badan intelijen AS, Haniyah tidak akan diserang

2024-08-01

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Referensi News Network melaporkan pada 1 Agustus Menurut laporan Kantor Berita Satelit Rusia pada 1 Agustus, Wakil Tetap Iran untuk PBB Amir Saeed Ilawani mengatakan bahwa tanpa dukungan komunitas intelijen AS, kepemimpinan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) tidak akan terwujud. . Ismail Haniyeh tewas dalam serangan di ibu kota Iran.

“Amerika Serikat adalah sekutu strategis (Israel) dan yang paling mendukung rezim Israel di wilayah tersebut, dan tanggung jawab mereka dalam kejahatan keji ini tidak boleh dan tidak bisa diabaikan,” kata Iravani.

Iravani mengatakan serangan terhadap Haniya di Teheran “tidak akan dilakukan tanpa izin AS dan dukungan intelijen AS.”

Menurut laporan, Hamas mengumumkan pada tanggal 31 Juli bahwa serangan Israel terhadap kediaman pemimpin Hamas Haniyeh di Teheran mengakibatkan kematiannya.

Menurut laporan, Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kematian Haniyeh dan mengatakan pihaknya tidak akan bersikap acuh terhadap serangan tersebut. Menteri Pertahanan Amerika Austin mengatakan dia tidak bisa berkata apa pun tentang kematian pemimpin Hamas atau topik yang berkaitan dengan Israel. Militer Israel juga mengatakan pihaknya "tidak menanggapi laporan media tentang kematian Haniyeh dalam serangan itu." The Jerusalem Post melaporkan bahwa pemerintah Israel telah menginstruksikan para menterinya untuk tidak mengungkapkan pendapat mengenai serangan dan kematian pemimpin Hamas tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan kematian Haniyeh adalah pembunuhan politik yang tidak dapat diterima dan dapat memperburuk situasi di wilayah tersebut.