berita

merumuskan konvensi parkir dan menyiapkan surat izin kendaraan dengan berbagai warna... warga memunculkan "ide emas" untuk mengatasi masalah parkir di kawasan pemukiman non-properti.

2024-09-26

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

bagaimana warga bisa mengatasi masalah parkir di komunitas yang dikelola sendiri tanpa kepemilikan properti? selama tahun ajaran di bulan september, gedung 3 di shuangyushudongli yang dekat dengan banyak sekolah mengalami kendala seperti parkir sembarangan, tempat parkir sempit, dan kendaraan luar memasuki rumah sakit untuk menempati tempat parkir.
warga sedang bernegosiasigedung no.3 di shuangyushudongli merupakan bangunan mandiri yang menghadap ke jalan, tidak ada pengelolaan properti pada hari kerja.semua urusan besar dan kecil di masyarakat pada dasarnya dikelola oleh warga sendiri. selain itu, gedung 3 sangat dekat dengan sekitar taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama. kapan pun musim sekolah tiba, gedung ini akan menyambut rombongan penyewa dan pemilik baru yang pindah untuk mengantarkan anak-anaknya bersekolah di sana banyak mobilitas antar warga di masyarakat.
liu yang, direktur stasiun layanan masyarakat donglinan, mengatakan bahwa semua warga memiliki kunci pintu komunitas. awalnya, setiap orang akan membuka pintu sendiri, memarkir mobilnya dan memasuki komunitas, lalu mengunci pintu. namun, karena penghuni baru yang tidak memahami situasi seringkali membiarkan pintu rumahnya tidak terkunci, dan masyarakat tidak memungut biaya parkir, banyak kendaraan dari luar yang parkir di dalamnya. ada pula pemilik yang langsung memberikan kunci pintunya kepada penghuni halaman luar yang bekerja di dekatnya. kini, tempat parkir yang semula memadai menjadi sempit, dan warga seringkali tidak dapat menemukan tempat parkir saat pulang kerja.
melihat permasalahan parkir yang semakin parah, warga memutuskan untuk mengadakan rapat diskusi untuk membahas permasalahan yang ada di masyarakat. guna memudahkan warga yang berhalangan hadir dalam diskusi untuk ikut serta dalam diskusi, maka pertemuan tersebut dilaksanakan secara daring dan luring secara serentak.
dalam pertemuan tersebut, warga mendiskusikan banyak ide bagus. “optimalisasi tata ruang parkir dapat secara efektif meningkatkan tingkat pemanfaatan ruang parkir yang ada. misalnya, jika pemilik dua mobil parkir di dekat petak bunga di komunitas, mereka dapat parkir secara terhuyung-huyung dan mengurangi satu tempat parkir. kata pak li, seorang warga. “bagi warga yang tidak mematuhi peraturan parkir, harus ada serangkaian tindakan pengelolaan yang sesuai, bahkan termasuk mekanisme hukuman.” beberapa warga juga menyarankan agar penggantian kunci pintu kompleks bisa mengecualikan penghuni halaman luar yang memiliki kunci.
sinkronkan kemajuan diskusi dan negosiasi di grup wechatselain itu, warna pelat nomor kendaraan yang berbeda digunakan untuk membedakan kendaraan pemilik, penyewa, dan pengunjung, sehingga relawan warga dapat membedakannya secara sekilas jika ada kendaraan luar yang menempati tempat parkir selama patroli, sehingga tercapai pengelolaan parkir yang baik... saran warga telah staf komunitas mencatatnya satu per satu, dan setelah semua orang memeriksa dan menyetujui setiap item, perjanjian parkir baru pun dibuat. saat ini, berbagai tindakan parkir sedang diterapkan satu demi satu, dan masalah parkir di halaman telah teratasi.
sumber: klien harian beijing
wartawan: shi yue
laporan/umpan balik