berita

Apakah pria tetap bisa menjalani program bayi tabung jika sudah impoten?

2024-08-21

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Impotensi, atau disfungsi ereksi, adalah salah satu disfungsi seksual yang umum terjadi pada pria. Saat ini, dengan pesatnya perkembangan teknologi kedokteran modern, teknologi fertilisasi in vitro telah membawa harapan baru bagi pasangan yang tidak dapat hamil secara alami. Namun bagi penderita impotensi, dapatkah menggunakan program bayi tabung untuk memiliki keturunan tergantung pada penyebab, jenis, dan derajat impotensinya.

Pertama, mari kita pahami impotensi primer. Impotensi primer mengacu pada impotensi yang disebabkan oleh faktor psikologis seperti kecemasan berlebihan, ketegangan, dan kelainan endokrin tanpa riwayat seksual yang jelas dan frekuensi hubungan seksual dengan pasangan seksual yang normal. Penderita impotensi primer biasanya mengalami priapisme dan kekerasan penis yang tidak mencukupi, sehingga dapat menjalani fertilisasi in vitro.

Dalam hal ini, pasien pria dapat memilih operasi levator untuk meredakan disfungsi ereksi. Setelah mencapai kehidupan seksual normal, mereka dapat menjalani operasi fertilisasi in vitro.

Namun, bagi pasien impotensi sekunder, situasinya berbeda. Impotensi sekunder mengacu pada kehidupan seksual yang normal tetapi kemudian menyebabkan disfungsi ereksi karena alasan tertentu. Ada banyak penyebab impotensi sekunder, antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit saraf, kadar hormon tidak normal, faktor psikologis, dan lain-lain.

Jika impotensi disebabkan oleh alasan-alasan tersebut, pasien perlu mengatasi penyebabnya sebelum menjalani fertilisasi in vitro. Setelah perawatan, jika Anda dapat mencapai kehidupan seksual yang normal, Anda dapat mempertimbangkan operasi fertilisasi in vitro.

Selain itu, untuk beberapa kasus khusus, seperti impotensi akibat kelainan bawaan penis, penyakit Peyronie, prostatitis, dll, fertilisasi in vitro tidak dianjurkan. Pasalnya, impotensi yang disebabkan oleh penyebab tersebut sulit diperbaiki melalui pengobatan, dan risiko pembedahan yang tinggi.

Secara umum, apakah pasien impotensi pria dapat memilih fertilisasi in vitro sebagai metode reproduksi bergantung pada penyebab impotensi. Bagi pasien impotensi primer yang disebabkan oleh faktor psikologis, IVF dapat dipertimbangkan setelah pengobatan untuk memulihkan fungsi seksual. Bagi pasien impotensi yang disebabkan oleh lesi organik, penyebabnya harus diobati terlebih dahulu dan fungsi seksual dipulihkan sebelum mempertimbangkan metode reproduksi. Saat menghadapi masalah impotensi, yang terpenting adalah segera mencari pengobatan medis dan menemukan metode pengobatan yang sesuai.