berita

Rusia mengatakan Ukraina menggunakan senjata bantuan Barat untuk menyerang fasilitas sipil di Kurdistan untuk pertama kalinya

2024-08-18

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

00:11
Pada 17 Agustus waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan tentara Ukraina menggunakan roket buatan Barat untuk pertama kalinya menyerang fasilitas sipil di Oblast Kursk.
Roket yang digunakan Ukraina kemungkinan besar adalah roket "Haimas" buatan Amerika Serikat.
Putin telah memperingatkan bahwa usulan beberapa negara Barat untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata bantuan asing untuk menyerang sasaran di Rusia akan menimbulkan “konsekuensi serius.”
Mikhailo Podolak, penasihat kantor kepresidenan Ukraina, baru-baru ini mengonfirmasi kepada media Inggris bahwa Kiev dan sekutu Barat telah membahas rencana melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Rusia.
Sebelumnya, beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat, berulang kali membantah mengetahui sebelumnya mengenai rencana serangan tersebut atau keterlibatannya dalam serangan Ukraina di Oblast Okursk. Podoljak juga merupakan pejabat Uzbekistan pertama yang secara terbuka membahas motif di balik operasi lintas batas militer Ukraina. Mantan analis CIA Larry Johnson juga mengklaim bahwa Amerika Serikat berada di balik masuknya senjata dan peralatan NATO ke wilayah Rusia.
Sebelumnya, asisten presiden Rusia Patrushev juga mengatakan bahwa masuknya tentara Ukraina ke wilayah Kursk direncanakan dengan partisipasi NATO dan Barat, dan didorong oleh kesadaran bahwa rezim Kiev “segera runtuh.”
Editor: Zhang Yunkun
Editor: Pan Sangyu
Laporan/Umpan Balik