berita

Penderita darah tinggi harus waspada jika gejala ini muncul! Ini mungkin ensefalopati hipertensi!

2024-08-16

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Dalam sistem kendali tubuh manusia yang tepat, tekanan darah merupakan bagian yang sangat diperlukan dalam menjaga aktivitas kehidupan. Namun, ketika "penjaga setia" ini tiba-tiba kehilangan kendali dan melonjak ke zona bahaya, krisis diam-diam mendekat - ensefalopati hipertensi.

Ensefalopati hipertensi: Apa yang dimaksud dengan “musuh di otak”?

Ensefalopati hipertensi, seperti namanya, merupakan sindrom klinis di mana tekanan darah meningkat tajam, melebihi ambang batas pengaturan otomatis aliran darah otak, menyebabkan pembuluh darah di otak mengalami tekanan yang luar biasa, sehingga memicu serangkaian gejala yang parah. Ini seperti tamu tak diundang, yang diam-diam menyerang wilayah suci otak, menimbulkan ancaman besar bagi keselamatan hidup pasien.

Penyebab Ensefalopati Hipertensi

Penyebab utama ensefalopati hipertensi bersifat persistenhipertensi, hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

1. Hipertensi esensial: tekanan darah tinggi tanpa sebab yang jelas, biasanya berkaitan dengan genetika, pola makan, kebiasaan hidup, dll.

2. Hipertensi sekunder : disebabkan oleh penyakit lain, misalnya penyakit ginjal,kelenjar endokrinGangguan dll.

3. Hipertensi mendadak : seperti kegembiraan emosional, olah raga berat, akutMenularidll dapat menyebabkan tekanan darah meningkat secara tiba-tiba.

Selain tekanan darah tinggi, faktor apa lagi yang bisa memperparah kondisi tersebut?

1. Alkoholisme: Konsumsi alkohol berlebihan dapat secara langsung mempengaruhi tekanan darah.

2. Merokok: tidak hanya meningkatpenyakit kardiovaskularRisiko juga dapat memperburuk tekanan darah tinggi.

3. kegemukan: Kelebihan berat badan erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi.

4. Diet tinggi garam: Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Gejala ensefalopati hipertensi

Gejala ensefalopati hipertensi seringkali terlihat jelas namun dapat bervariasi tergantung pada individu, termasuk:

1. Sakit kepala: Terutama sakit kepala parah, merupakan gejala umum ensefalopati hipertensi.

2. Mual danMuntah: Dapat terjadi dengan sakit kepala.

3. Penglihatan kabur : penurunan penglihatan atau kilatan cahaya di depan mata.

4. Kebingungan: kebingungan ringan hingga koma.

5. Kejang: Dalam beberapa kasus, pasien mungkin mengalami gejala epilepsi.

6. Gangguan fungsi saraf: seperti kelemahan anggota badan, bicara tidak jelas, dll.

Metode untuk mendiagnosis ensefalopati hipertensi

Diagnosis ensefalopati hipertensi biasanya memerlukan metode berikut:

1. Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan memeriksa tekanan darah tinggi serta gejala terkait.

2. Pemantauan tekanan darah: Ukur tingkat tekanan darah dengan sphygmomanometer.

3. Pemeriksaan pencitraan:CTatauPemindaian MRI: Digunakan untuk menyingkirkan penyakit otak lainnya dan mengevaluasi edema otak dan kerusakan pembuluh darah.

4. Pemeriksaan Laboratorium: Penilaianfungsi ginjalelektrolitkadar, dll., untuk menentukan penyebab spesifik tekanan darah tinggi.

Pengobatan Ensefalopati Hipertensi

Ensefalopati hipertensi merupakan situasi darurat yang perlu ditangani secepat mungkin. Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tekanan darah, meringankan gejala, dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut.

1. Pengobatan antihipertensi intravena

Dokter biasanya menggunakan obat intravena untuk menurunkan tekanan darah dengan cepat. Obat yang umum digunakan antara lain sodium nitroprusside, labetalol, dll.

2. Mengontrol penyakit yang mendasari

Jika hipertensi bersifat sekunder, pengobatan perlu ditargetkan pada penyakit primernya.

3. Terapi suportif

Tergantung pada gejalanya, perawatan suportif simtomatik mungkin diperlukan, seperti obat antiepilepsi, analgesik, dll.

Bagaimana cara mencegah ensefalopati hipertensi?

Ensefalopati hipertensi dapat dicegah melalui gaya hidup aktif dan intervensi medis. Berikut beberapa tindakan pencegahan yang efektif:

1. Pantau tekanan darah secara rutin

Tes tekanan darah secara teratur dapat membantu mendeteksi dan mengontrol tekanan darah tinggi sejak dini.

2. Makan sehat

Ikuti prinsip pola makan rendah garam, rendah lemak, dan tinggi serat, perbanyak makan buah, sayur, dan biji-bijian, serta batasi asupan makanan olahan.

3. Pertahankan olahraga ringan

Olahraga teratur membantu mengontrol berat badan dan menurunkan tekanan darah. Disarankan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu.

4. Kelola stres

Pelajari teknik pengurangan stres, seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam, untuk membantu menghilangkan stres dalam kehidupan sehari-hari Anda.

5. Minum obat sesuai anjuran dokter

Bagi pasien yang terdiagnosis hipertensi, sebaiknya mengonsumsi obat antihipertensi sesuai anjuran dokter dan dilakukan pemeriksaan secara rutin.

Meskipun ensefalopati hipertensi bersifat ganas dan menakutkan, selama kita meningkatkan kewaspadaan, mengambil tindakan pencegahan, dan mengambil tindakan pengobatan segera ketika penyakit ini muncul, kita dapat menghindari konsekuensi seriusnya secara efektif.Pertahankan pola hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, dan perhatikan sinyal tubuh Anda!