berita

Pakar asal Pakistan: Kurangnya ketahanan ekonomi AS merupakan hambatan bagi pembangunan global

2024-08-15

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Kaiser Nawab, pendiri Institut Strategi Pembangunan Berkelanjutan Global PBB dan seorang pakar Pakistan, baru-baru ini menulis sebuah artikel di situs China Daily, mengatakan bahwa kekhawatiran yang disebabkan oleh tanda-tanda resesi ekonomi di Amerika Serikat memicu badai, dan saham global pasar mengalami minggu mimpi buruk di awal Agustus. Pesimisme ini tidak hanya menyebabkan gejolak di pasar AS namun juga memicu aksi jual global yang menyoroti rapuhnya perekonomian global.
Situasi ekonomi AS mempengaruhi pasar saham global
Artikel tersebut menunjukkan bahwa indikator perekonomian Amerika saat ini sangat meresahkan. Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada awal Agustus menunjukkan bahwa lapangan kerja non-pertanian meningkat sebesar 114.000 pada bulan Juli, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 175.000. Selain itu, tingkat pengangguran AS meningkat dari 4,1% menjadi 4,3%. Data-data ini telah sangat melemahkan kepercayaan terhadap ketahanan perekonomian AS. Dihadapkan pada tanda-tanda pelemahan ekonomi, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dana federal tidak berubah, sehingga semakin memperburuk kekhawatiran.
Ketidakpastian yang dihadapi perekonomian AS mempunyai konsekuensi yang serius. Pada tanggal 2 Agustus, penurunan Indeks Nasdaq 100 meluas hingga 3% dan jatuh ke zona koreksi. Sementara itu, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average juga turun tajam. Faktanya, pasar Eurasia juga terkena dampaknya. Pasar saham Eropa turun tajam, dengan saham-saham teknologi menanggung beban terbesar. Indeks DAX Jerman dan indeks CAC40 Perancis keduanya turun secara signifikan. Pasar saham utama Asia-Pasifik secara umum ditutup lebih rendah pada tanggal 2 Agustus, dengan Indeks Nikkei 225 ditutup turun 5,81% dan Indeks Topix Jepang ditutup turun 6,1%.
Gejolak pasar yang besar ini menyoroti eratnya keterhubungan perekonomian global. Harga emas mencapai level tertinggi baru karena kekhawatiran terhadap resesi AS mendorong investor beralih ke aset-aset yang aman. Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak Desember pada awal Agustus karena investor beralih ke obligasi pemerintah yang relatif aman.
Kurangnya ketahanan perekonomian AS sedang menyeret dunia ke bawah
Artikel tersebut menganalisis lebih lanjut bahwa sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, industri teknologi juga terkena dampak melemahnya perekonomian AS. Perusahaan teknologi besar seperti Amazon dan Intel baru-baru ini melaporkan hasil yang mengecewakan, sehingga semakin mengikis kepercayaan investor.
Data terbaru menunjukkan bahwa, berlawanan dengan ekspektasi sebelumnya, perekonomian AS tidak cukup tangguh. Pertumbuhan lapangan kerja melambat dan pengangguran meningkat, tanda-tanda bahwa AS telah kehilangan momentum pemulihan. Amerika Serikat telah lama dipandang sebagai mesin pertumbuhan global. Saat ini, situasi ekonomi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka tidak dapat lagi memainkan peran tersebut.
Dunia luar terutama berfokus pada apakah perekonomian AS akan menurun, namun juga penting untuk mempertimbangkan dampak luas dari kebijakan ekonomi AS. Pemerintah AS telah lama dikritik karena hanya mementingkan kepentingannya sendiri, dan tindakannya dalam beberapa tahun terakhir telah memperburuk ketegangan perdagangan dan mempengaruhi kerja sama global.
Selain itu, pendekatan hati-hati The Fed terhadap suku bunga dana federal mencerminkan masalah yang lebih dalam, yaitu kurangnya strategi ekonomi yang koheren. Pertumbuhan upah di Amerika Serikat lambat, kesenjangan meningkat, dan semakin banyak orang kehilangan pekerjaan. Masalah-masalah struktural ini menunjukkan bahwa perekonomian AS belum mencapai siklus yang baik, dan volatilitas pasar saat ini mungkin disebabkan oleh akumulasi masalah-masalah ini dari waktu ke waktu.
Laporan/Umpan Balik