berita

"Setiap tembakan" yang kami lepaskan dibalas oleh penjajah dengan rasa sakit sepuluh kali lipat

2024-08-14

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Departemen Kesehatan Gaza menyatakan pada 12 Agustus bahwa hampir 40.000 orang tewas dalam babak baru konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, termasuk 16.000 anak-anak dan 11.000 wanita. Gaza telah menjadi “kota neraka” dalam konflik Palestina-Israel, dan konflik etnis, politik, dan agama selalu menjadi mimpi buruk bagi wilayah Palestina. Ribuan tahun yang lalu, orang-orang Yahudi mendirikan Kerajaan Ibrani di sini. Setelah negara itu runtuh, mereka melarikan diri ke berbagai tempat. Orang-orang Arab mulai mengambil alih tanah ini sejak abad ke-7 M dan telah tinggal di sini selama beberapa generasi. Terjadi konflik terus-menerus antara orang-orang Yahudi yang ingin memulihkan negara mereka dan orang-orang Arab yang mempertahankan tanah air mereka. Kedua bangsa tidak pernah benar-benar mencapai titik awal rekonsiliasi.

"Tanah Airku: Kehidupanku di Palestina"Mendokumentasikan perspektif Palestina terhadap konflik Israel-Palestina. pengarangSari NuseibehLahir di keluarga Arab yang sudah lama berdiri di Yerusalem, ia adalah seorang politikus dan intelektual yang aktif di Palestina. Nusseibeh berkomitmen untuk menemukan jalan damai menuju rekonsiliasi, namun mempertahankan "jalan tengah" dalam konflik antara kedua faksi sangatlah sulit: dia dituduh oleh Israel sebagai "mata-mata Irak" dan dipenjarakan selama Perang Teluk, dan dia adalah seorang moderat. Identitas dikecam sebagai "pengkhianat Palestina". Pengalaman pribadi Nusseibeh yang mengalami trauma perang dan selalu berada di ujung tanduk sangat terkait dengan sejarah yang kompleks dan menyakitkan di negeri ini.

Klip yang dibagikan hari ini adalah kisah pendirian Federasi oleh Nusseibeh untuk melawan kontrol budaya Israel. Setelah pecahnya perang Timur Tengah ketiga, militer Israel menduduki Tepi Barat dan menerapkan kontrol hukum yang komprehensif atas universitas dan fakultas pada tahun 1980, dengan mengeluarkan "Perintah Militer No. 854" yang ketat. Nusseibeh memimpin federasi mahasiswa dan anggota serikat buruh untuk menjadi penengah antara militer Israel dan PLO. Dalam proses perlawanan terhadap Perintah Militer 854, mereka secara bertahap tumbuh menjadi kekuatan pendudukan anti-militer nasional yang kuat.Nusseibeh selalu percaya bahwa dia sedang berjuang dalam "pertempuran yang kalah". Kapan hari perdamaian yang sulit dipahami akan datang?