Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-13
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Menurut Kantor Berita Xinhua, tentara Ukraina menyerbu Oblast Kursk di daratan Rusia pada tanggal 6 Agustus, dan konflik sengit pun terjadi antara kedua belah pihak di negara bagian tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada tanggal 11 bahwa angkatan bersenjata Rusia terus menanggapi serangan tentara Ukraina di wilayah Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada tanggal 12 bahwa serangan Ukraina ke daratan Rusia bertujuan untuk meningkatkan posisi Ukraina dalam negosiasi dan bahwa Rusia akan menanggapi serangan tersebut dengan tegas.
Para ahli menganalisis bahwa Ukraina ingin menggunakan operasi militer tersebut untuk memecahkan kebuntuan di medan perang, mendapatkan lebih banyak inisiatif di medan perang, dan mendapatkan lebih banyak bantuan internasional. Namun, hal ini mungkin tidak kondusif bagi negosiasi perdamaian antara kedua pihak. Saat ini, komunitas internasional perlu mengerahkan upayanya untuk meredakan situasi dan menciptakan kondisi untuk dimulainya kembali perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
Tentara Ukraina menyerang daratan Rusia pada tanggal 6, dan Rusia mengirimkan bala bantuan
Kepala Staf Umum Rusia Gerasimov sebelumnya membenarkan bahwa pada 6 Agustus, lebih dari 1.000 tentara Ukraina memasuki wilayah Kursk dengan dukungan pasukan lapis baja. Tentara Ukraina bertempur dalam jarak sekitar 10 kilometer dari wilayah Rusia, menduduki beberapa desa, dan mengancam pusat kota Suja di dekatnya.
Menurut laporan, Ukraina berpartisipasi dalam pertempuran tersebut dengan empat brigade mekanis dan satu brigade serangan udara, dengan kekuatan total teoritis 10.000 perwira dan tentara serta 600 kendaraan lapis baja hanya unit individu yang dikirim.