berita

Qatar menyerukan penyelidikan atas serangan udara Israel di sekolah-sekolah Gaza

2024-08-10

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Menurut Kantor Berita Xinhua, Kementerian Luar Negeri Qatar meminta pada tanggal 10 untuk meluncurkan "penyelidikan internasional" atas serangan udara terhadap sebuah sekolah di Jalur Gaza pada hari itu oleh Pasukan Pertahanan Israel. Serangan itu menewaskan sekitar 100 orang.

Qatar saat ini sedang memediasi negosiasi dengan Mesir dan pihak lain antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) untuk mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza dan membebaskan para tahanan.

Pada tanggal 10, Kementerian Luar Negeri Qatar meminta "penyelidikan internasional yang mendesak" atas serangan terhadap sekolah di Jalur Gaza, termasuk mengirimkan penyelidik independen PBB untuk mengetahui "terusnya penargetan sekolah dan tempat penampungan bagi para pengungsi oleh militer Israel." " .

Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, juga mengutuk serangan militer Israel di media sosial pada tanggal 10, dengan mengatakan bahwa Israel melakukan "genosida" terhadap warga Palestina.

Albanese secara khusus menyebutkan bahwa Israel menggunakan "senjata Amerika dan Eropa" untuk menyerang warga Palestina.

Sebelumnya pada tanggal 10, Kantor Media Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa tentara Israel mengebom Sekolah Tabin pagi itu dan sejumlah besar pengungsi mengungsi di sini. Pasukan Pertahanan Israel mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama yang mengatakan bahwa tentara Israel "menurut intelijen" secara akurat menyerang pusat komando Hamas yang terletak di Sekolah Tabin.

Departemen Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan pada tanggal 10 malam bahwa sejak pecahnya babak baru konflik Palestina-Israel pada Oktober tahun lalu, operasi militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 91.000 orang. (Zheng Haoning)

Editor Chen Yanting