berita

Air France memperpanjang penangguhan penerbangan ke Beirut, Lebanon hingga 11 Agustus karena ketegangan di Timur Tengah

2024-08-09

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

China News Service, Paris, 9 Agustus. Karena ketegangan di Timur Tengah, Air France mengumumkan pada tanggal 8 bahwa mereka akan memperpanjang penangguhan penerbangan ke Beirut, Lebanon hingga 11 Agustus.

Air France telah menangguhkan penerbangan ke Beirut mulai 29 Juli. Langkah ini juga berlaku untuk Transavia, maskapai penerbangan bertarif rendah milik Air France-KLM.

Pernyataan Air France mengatakan waktu dimulainya kembali penerbangan ke Beirut akan bergantung pada penilaian lebih lanjut terhadap situasi setempat. Air France juga menegaskan kembali bahwa prioritas utamanya adalah menjamin keselamatan penumpang dan awak.

Saat ini terdapat lebih dari 20.000 orang Prancis di Lebanon, dan Kementerian Luar Negeri Prancis meminta warganya meninggalkan Lebanon pada tanggal 4 bulan ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan masih ada penerbangan komersial langsung dari Lebanon ke Prancis, dan warga Prancis di Lebanon harus dievakuasi secepatnya.

Pada tanggal 30 Juli, komandan militer senior Hizbullah Lebanon Fouad Shukur tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut. Pemimpin Hizbullah Lebanon Nasrallah menyatakan pada 6 Agustus bahwa dia akan melakukan "balas dendam yang kuat" atas pembunuhan Shukur oleh Israel. (lebih)

[Penyunting: Wei Chenxi]