berita

Media AS: Pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya mengatakan pemimpin tertinggi Iran telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel

2024-08-01

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

[Laporan Jaringan Global] Berita pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Iran, mengejutkan Timur Tengah dan seluruh dunia. Menurut "New York Times" AS pada tanggal 31 Juli, mengutip tiga pejabat Iran yang mengetahui masalah ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh di Teheran.

The New York Times menyatakan, tiga pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya, termasuk dua anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan bahwa Khamenei mengeluarkan perintah tersebut pada pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Rabu (31 Juli) pagi.

Namun, media AS yang disebutkan di atas menyatakan bahwa masih belum jelas seberapa kuat tanggapan Iran, dan juga tidak jelas apakah Iran akan melakukan penyesuaian lagi untuk menghindari eskalasi situasi.

Menurut laporan CNN, pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu, Perwakilan Tetap Iran untuk PBB Irawani mengecam Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh, dengan mengatakan bahwa tanpa otorisasi dan dukungan intelijen dari Amerika Serikat, insiden tersebut akan terjadi. sudah Tidak bisa terjadi.

“Dalam kejahatan yang mengerikan ini, tanggung jawab Amerika Serikat sebagai sekutu strategis Israel dan pendukung utama rezim Israel di kawasan tidak dapat diabaikan,” kata Iravani. “Tindakan Israel juga memiliki tujuan politik, yaitu untuk melemahkan Iran. Hari pertama pembentukan pemerintahan baru Republik Islam Iran telah menjadikan penguatan perdamaian dan stabilitas di kawasan serta memperkuat kerja sama dan keterlibatan konstruktif dengan komunitas internasional sebagai prioritas utama.”

CNN melaporkan bahwa sebelumnya pada hari Rabu, Robert Wood, wakil perwakilan tetap Amerika Serikat untuk PBB, mengatakan bahwa "Amerika Serikat tidak mengetahui (insiden) kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan tidak terlibat di dalamnya." Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat “tidak memiliki bukti independen untuk menguatkan laporan Hamas mengenai kematian Haniyeh.”

Menurut laporan sebelumnya, Korps Garda Revolusi Islam Iran mengkonfirmasi pada tanggal 31 Juli bahwa Ismail Haniyeh, pemimpin Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), dibunuh di Teheran pagi itu. Haniyeh dianggap sebagai "tokoh nomor satu" Hamas. Terkait kejadian tersebut, Hamas menyatakan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh Israel dan merupakan "tindakan pengecut". Israel menolak berkomentar.