informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-07-28
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Kantor Berita Xinhua, Tokyo, 28 Juli (Reporter Qian Zheng) Universitas Kota Yokohama Jepang baru-baru ini mengeluarkan siaran pers yang menyatakan bahwa tim peneliti yang berpartisipasi di sekolah tersebut menggunakan sel iPS manusia (sel induk berpotensi majemuk yang diinduksi manusia) untuk mengolah organoid hati guna mengobati fibrosis hati Transplantasi organoid hati buatan ini ke tikus percobaan memperbaiki gejala fibrosis hati. Penelitian ini dapat membantu mengembangkan pengobatan baru untuk sirosis hati.
Menurut komunike tersebut, sirosis adalah penyakit hati kronis yang fatal yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti infeksi virus, perlemakan hati, dan kerusakan hati akibat alkohol. Tidak ada obat yang dapat disembuhkan kecuali dengan transplantasi hati, dan transplantasi hati menghadapi kekurangan donor yang serius. pertanyaan. Fibrosis hati biasanya terjadi pada stadium awal sirosis hati. Jika berlanjut, fungsi hati akan menurun secara signifikan. Oleh karena itu, pengendalian proses fibrosis hati sangat penting untuk mencegah sirosis hati.
Karena hati janin yang sedang berkembang memiliki kemampuan yang kuat untuk merekonstruksi jaringan, para peneliti mendapat ide untuk menggunakan sel iPS manusia untuk mengolah organoid hati janin sebagai metode medis regeneratif. Dalam studi ini, para peneliti dari Universitas Kota Yokohama dan Universitas Tokyo membuat model fibrosis hati pada tikus percobaan dan mentransplantasikan hati janin tikus percobaan yang sedang hamil ke permukaan hatinya fibrosis hati membaik secara signifikan.
Selanjutnya, para peneliti menggunakan sel iPS manusia untuk menumbuhkan organoid hati buatan yang mirip dengan hati janin tikus percobaan pada trimester kedua, dengan struktur seperti sinusoid hati dan saluran empedu. Setelah transplantasi organoid hati buatan ini ke tikus percobaan dengan fibrosis hati, tingkat kelangsungan hidup dan gejala fibrosis hati meningkat, dan berbagai indikator fungsi hati juga meningkat. Penelitian juga menunjukkan bahwa setelah transplantasi organoid hati buatan, makrofag yang belum matang pada tikus percobaan dengan fibrosis hati diinduksi untuk berdiferensiasi menjadi makrofag anti-inflamasi, sehingga membalikkan sebagian fibrosis hati.
Makalah yang relevan telah diterbitkan di jurnal Amerika Science Translational Medicine. (lebih)