berita

Ibu kota Filipina telah menyatakan keadaan bencana. 880.000 orang di seluruh negeri terkena dampak banjir dan ada korban jiwa.

2024-07-24

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Menurut China News Service, mengutip pemberitaan media lokal di Filipina, pada tanggal 24 waktu setempat, ibu kota Filipina dinyatakan dalam keadaan bencana akibat banjir akibat hujan deras.

Sumber: Berita CCTV

Menurut laporan, akibat dampak Topan No. 3 "Gemei", Topan No. 4 "Pebian" dan monsun barat daya, banyak provinsi di Filipina mengalami hujan lebat sejak 11 Juli, dan sebagian besar wilayah di Metro Manila dan sekitarnya daerah terkena dampaknya.

Pada tanggal 24 Juli, Dinas Cuaca Nasional Filipina mengeluarkan peringatan hujan merah di banyak tempat, termasuk ibu kota Manila. Di hari yang sama,Dewan Metro Manila (PKSMenyatakan keadaan bencana di ibu kota Manila akan memungkinkan pemerintah daerah dengan cepat mengakses dana darurat dan melakukan operasi penyelamatan untuk membantu warga yang mengungsi.

Hingga saat ini, hujan masih terus mengguyur wilayah ibu kota sehingga menyebabkan banjir di banyak tempat dan menyulitkan pejalan kaki dan kendaraan untuk melintas. Ketinggian air Sungai Marikina melebihi 20 meter pada pukul 14:20 hari itu, menempatkannya pada tingkat kewaspadaan banjir tertinggi ketiga. Penduduk lokal yang tinggal di dataran rendah terpaksa mengungsi.

Sumber: Cuaca Tiongkok

Selain ibu kota Manila, banyak kota di Filipina juga mengumumkan penangguhan pekerjaan dan kelas. Dipengaruhi oleh cuaca buruk, beberapa penerbangan juga dibatalkan.

Badan Cuaca Nasional Filipina menyatakan bahwa meskipun Topan No. 3 "Gemei" tidak langsung mendarat di Filipina, topan tersebut memperkuat monsun barat daya sehingga menyebabkan curah hujan lebat yang meluas di Filipina.

Kabarnya, Badan Pertahanan Sipil Filipina mengatakan,Pada pukul 8:00 tanggal 24, cuaca ekstrem telah menyebabkan delapan kematian dan satu orang hilang, mempengaruhi total 880.000 orang.

Jimu News mengintegrasikan Kantor Berita Xinhua, CCTV News, China News Service, dan Central Meteorological Observatory

(Sumber: Berita Jimu)