berita

siapa yang akan memerintah gaza setelah perang? posisi partai-partai sangat bervariasi

2024-09-17

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

pada tanggal 7 oktober tahun lalu, babak baru konflik skala besar antara palestina dan israel pecah dan telah berlangsung selama lebih dari 11 bulan. pertanyaan “siapa yang akan memerintah gaza setelah perang?” semakin menarik perhatian. menurut osama hamdan, seorang pejabat senior hamas, mengungkapkan pada tanggal 15 bahwa faksi-faksi palestina berencana mengadakan pertemuan pada tanggal 16 untuk membahas bagaimana menerapkan pemerintahan bersama setelah perang.

pejabat senior hamas: faksi hamas bersatu untuk melawan upaya pemisahan diri israel

00:45

pejabat senior hamas osama hamdan:kami berencana mengadakan pertemuan di kairo pada hari senin (16). perwakilan dari hamas, fatah, jihad dan faksi palestina lainnya akan menghadiri pertemuan tersebut untuk membahas topik visi pasca perang. pertemuan tersebut tidak hanya sekedar membicarakan teori, namun membahas bagaimana penerapan pemerintahan pasca perang.

hamdan juga menekankan bahwa hamas berharap dapat bersama-sama memerintah tepi barat dan jalur gaza dengan faksi-faksi palestina dan dengan tegas menentang upaya israel untuk memecah belah palestina.

pejabat senior hamas osama hamdan:faksi-faksi palestina menandatangani deklarasi beijing di beijing, setuju untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara untuk secara efektif mengendalikan gaza dan tepi barat. israel sedang berusaha memisahkan tepi barat dan jalur gaza. ini bukanlah hal yang kami inginkan dan tidak akan kami setujui.

analisis ahli: posisi masing-masing pihak sangat berbeda

lantas, terkait pertanyaan “siapa yang akan memerintah gaza setelah perang?”, apa yang menjadi tuntutan utama semua pihak saat ini, dan apakah hal tersebut layak dilakukan? mari kita lihat interpretasi para ahli.

01:38

niu xinchun, direktur eksekutif institut studi arab tiongkok di universitas ningxia:pengelolaan gaza pasca perang mungkin menjadi dilema terbesar yang dihadapi gaza di tahun-tahun mendatang. kini tuntutan pihak-pihak terkait sangat berbeda dan kontradiksinya sangat dalam. sejauh ini, belum ada solusi yang layak dan efektif.

niu xinchun, direktur eksekutif institut studi arab tiongkok di universitas ningxia:persyaratan hamas saat ini adalah apa pun yang terjadi di masa depan, hamas harus memainkan peran tertentu dalam pengelolaan gaza pascaperang. tuntutan utama israel adalah menghilangkan secara permanen ancaman keamanan gaza terhadap israel. tidak ada tempat bagi hamas dalam visi israel. israel tidak mempercayai otoritas nasional palestina dan tidak dapat memerintah gaza, sehingga israel berharap memiliki pemerintahan yang terdiri dari warga palestina lokal di gaza. pemerintahan ini tidak ada hubungannya dengan hamas atau otoritas nasional palestina.

niu xinchun, direktur eksekutif institut studi arab tiongkok di universitas ningxia:persyaratan amerika serikat adalah pengelolaan gaza pascaperang harus diintegrasikan dengan penerapan solusi dua negara. amerika serikat mewajibkan otoritas palestina untuk mengelola tepi barat dan gaza, namun amerika serikat juga tidak mempercayai otoritas palestina saat ini, sehingga amerika serikat mengharuskan otoritas palestina saat ini harus menjalani reorganisasi secara menyeluruh.

niu xinchun, direktur eksekutif institut studi arab tiongkok di universitas ningxia:jadi inituntutan kepentingan ketiga pihak sangat bertolak belakang dan sulit untuk didamaikan.. israel juga mengusulkan agar negara-negara arab membentuk pemerintahan koalisi atau koalisi untuk mengelola gaza, yang ditentang secara aklamasi oleh negara-negara arab.

laporan/umpan balik