berita

haruskah paralimpiade yang tidak populer dan tidak ada yang menonton dibatalkan?

2024-09-03

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

olimpiade paris telah berakhir. semua orang mengira olimpiade telah berakhir. faktanya, tidak demikian halnya dengan paralimpiade.

dalam daftar medali paralimpiade, china saat ini mengoleksi 33 medali emas, 27 medali perak, dan 11 perunggu, dengan total 71 medali. tak ayal, china unggul jauh.

di olimpiade kita selalu dikalahkan oleh amerika serikat, namun di paralimpiade amerika serikat tidak layak disebut. sejauh ini, amerika serikat hanya meraih 8 medali emas dan 27 medali, menduduki peringkat ketiga medali emasnya tidak sebanyak sepertiga delegasi tiongkok.

di peringkat kedua ada inggris yang sejauh ini telah meraih 23 medali emas dan 43 medali. kesenjangannya dengan china pun tidak kecil.

namun, meskipun tiongkok menggelar acara olahraga yang begitu kuat, hal itu jarang diberitakan, dan masyarakat tampaknya tidak peduli. banyak orang bahkan tidak mengetahui bahwa akan ada paralimpiade setelah upacara penutupan olimpiade, karena mengira bahwa olimpiade sudah berakhir.

ketika berbicara tentang paralimpiade, semua orang hanya bisa memikirkan semangat berharga umat manusia untuk berjuang demi pengembangan diri dan tidak menyerah pada tipuan takdir.hanya sedikit orang yang menghargai kekuatan kompetitif, dan paralimpiade tidak memiliki banyak hal untuk ditawarkan ketentuan menonton kompetitif.

oleh karena itu, beberapa netizen menyarankan agar paralimpiade dibatalkan karena kurangnya nilai tontonan, pihak berwenang tidak gencar melaporkannya. bagaimana menurutmu?

sebagai salah satu acara global termegah, olimpiade selalu menjadi gimmick dan nilai jual terbesar dengan menantang batasan umat manusia. olimpiade perlu menghasilkan uang, jika tidak, tidak akan ada yang mau menjadi tuan rumah.

sedangkan untuk paralimpiade, sebagai acara terafiliasi dengan olimpiade, sebenarnya tidak menghasilkan uang, bahkan memerlukan subsidi dari olimpiade untuk mendukungnya.

dalam hal ini, banyak pihak yang berpendapat bahwa paralimpiade tidak memiliki nilai ekonomi maupun nilai tontonan dan seharusnya sudah dibatalkan sejak lama.

saat ini, media dalam negeri, kecuali cctv, hampir tidak memiliki platform untuk menyiarkan seluruh paralimpiade. hal ini sangat berbeda dengan perhelatan akbar olimpiade yang berlomba-lomba meliputnya.

tapi menurut saya paralimpiade tidak boleh dibatalkan.

meski paralimpiade tidak memiliki nilai ekonomi maupun nilai ornamen, serta popularitasnya rendah, bukan berarti tidak ada yang menontonnya.

pihak yang mengusulkan pembatalan paralimpiade sebenarnya sejak awal salah memahami penonton paralimpiade. penonton paralimpiade bukanlah masyarakat biasa yang berbadan sehat, melainkan kelompok penyandang disabilitas.

ada statistik mengerikan yang mungkin tidak anda ketahui. di antara lebih dari 7 miliar orang di dunia, lebih dari 1 miliar orang adalah penyandang disabilitas 85 juta penyandang disabilitas, dengan rata-rata 16 penyandang disabilitas. ada satu penyandang disabilitas di kalangan masyarakat tiongkok.

sekelompok besar penyandang disabilitas ini membutuhkan acara akbarnya sendiri. menyaksikan olimpiade biasa, selain mengeluh betapa kuatnya manusia, mereka juga akan mengalami rasa rendah diri dari disabilitas mereka sendiri.

kemunculan paralimpiade telah memberikan dorongan bagi kehidupan mereka. paralimpiade telah memberi tahu dunia bahwa penyandang disabilitas juga dapat hidup dengan baik melalui kerja keras.

nilai yang disampaikan paralimpiade bukanlah batasan tubuh manusia, melainkan kemauan manusia yang tak tergoyahkan. beberapa netizen mendeskripsikan paralimpiade sebagai berikut: olimpiade menyaksikan keterbatasan fisik manusia pada puncaknya, dan paralimpiade mewujudkan kemauan spiritual manusia yang pantang menyerah.

penyelenggaraan paralimpiade yang berkelanjutan menggambarkan perubahan dan kemajuan dalam konsep sosial. penyandang disabilitas juga manusia, namun mereka cacat karena berbagai musibah. mereka membutuhkan pertolongan namun tidak perlu dikasihani. memberi mereka fasilitas hidup yang normal, kesempatan kerja yang adil, dan memperlakukan mereka sebagai orang normal adalah kebaikan terbesar di dunia.

menyelenggarakan paralimpiade dan memperlakukan mereka sebagai manusia biasa merupakan nilai terbesar dari paralimpiade, jauh melampaui nilai ekonomi.