berita

Runtuhnya bendungan di Sudan timur menewaskan 60 orang

2024-08-27

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Kantor Berita Xinhua, Kairo, 26 Agustus (Reporter Zhang Meng) Berita dari Khartoum: Omar Issa Tahir, direktur urusan perairan di Negara Laut Merah di Sudan timur, mengeluarkan pernyataan pada tanggal 26 yang mengatakan bahwa Bendungan Albaat di negara bagian itu runtuh total pada tanggal 25, mengakibatkan 60 kematian dan ratusan hilang.

Tahir mengatakan prioritas utama adalah menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam banjir, dan tim penyelamat melakukan yang terbaik untuk mengevakuasi orang-orang ke lokasi yang aman. Selain itu, diperlukan intervensi segera untuk menangani situasi di dalam dan sekitar jebolnya bendungan, di mana beberapa orang yang mendaki gunung untuk menghindari banjir berisiko digigit kalajengking dan ular.

Kantor Pers Dewan Kedaulatan Sudan mengatakan pada tanggal 25 malam bahwa Burhan, Ketua Dewan Kedaulatan Sudan dan Panglima Angkatan Bersenjata, mengunjungi lokasi bendungan malam itu dan menyatakan bahwa semua departemen pemerintah akan melakukan segala upaya. upaya untuk menyelamatkan masyarakat yang terkena dampak.

Bendungan Albaat terletak sekitar 20 kilometer sebelah utara Port Sudan, ibu kota Negara Bagian Laut Merah, dan merupakan sumber utama air tawar untuk Port Sudan. Dipengaruhi oleh hujan lebat selama berhari-hari berturut-turut, bendungan tersebut runtuh sebagian pada tanggal 24 malam dan runtuh seluruhnya pada tanggal 25. Menurut pemberitaan media setempat, banjir akibat runtuhnya Bendungan Albaat menggenangi sedikitnya lima desa di sekitarnya. Upaya penyelamatan sulit dilakukan karena desa tersebut tertutup lumpur dalam jumlah besar yang terbawa banjir.

Musim hujan di Sudan umumnya dimulai pada bulan Juli dan berlangsung hingga September atau Oktober. Pada periode ini, curah hujan meningkat dan banjir sering terjadi. Data terakhir yang dirilis oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 25 menunjukkan bahwa sejak Juni tahun ini, 60 wilayah di 16 negara bagian di Sudan telah mengalami hujan lebat dan banjir, yang berdampak pada lebih dari 310.000 orang di sekitar 56.000 keluarga. (lebih)