berita

"Koridor Philadelphia" menghalangi tercapainya perjanjian gencatan senjata di Gaza, dan Amerika Serikat mengatakan gencatan senjata "sudah di depan mata"

2024-08-23

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Putaran baru perundingan gencatan senjata di Gaza sedang diadakan di Kairo, Mesir. Ketidaksepakatan mengenai kehadiran militer Israel di masa depan di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina menghalangi tercapainya perjanjian gencatan senjata dan penyanderaan.

Menurut Reuters, perbedaan pendapat tersebut bermula dari tuntutan baru Israel setelah Hamas menerima proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS Biden pada bulan Mei, yakni di Koridor Philadelphia dan Koridor Necharim (Koridor Netzarim) untuk mempertahankan garnisun. Hamas percaya bahwa Israel mengubah syarat-syarat perundingan pada “menit-menit terakhir”, sehingga membuat konsesi apa pun lebih mungkin menghasilkan lebih banyak tuntutan.

Menurut laporan media Qatar pada tanggal 22 Agustus, delegasi Israel mengajukan proposal baru selama proses negosiasi. Israel berencana untuk mengerahkan pasukan internasional di beberapa titik tetap di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir di "Koridor Philadelphia" dan militer Israel akan bersedia. keluar secara bertahap. "Koridor Philadelphia" adalah jalur perbatasan sepanjang 14 kilometer antara Gaza dan Mesir yang berfungsi sebagai zona penyangga militer. Israel percaya bahwa "Koridor Philadelphia" adalah jalur bagi Hamas untuk menyelundupkan senjata.

Namun, pada hari sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa dia tidak akan setuju untuk menarik pasukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dari “Koridor Philadelphia” dan dia juga tidak akan menyetujui penempatan pasukan internasional di sana. Stasiun TV Channel 12 Israel melaporkan bahwa Netanyahu baru-baru ini mengkritik delegasi Israel karena lemah dalam negosiasi dan terus-menerus mencari kompromi. Kantor Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel akan bersikeras mencapai semua tujuan militernya, termasuk bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman keamanan bagi Israel.

Hamas sangat prihatin dengan permintaan terbaru untuk mengerahkan pasukan di sepanjang koridor Necharim, kata sumber itu. Israel mengatakan dalam proposalnya pada bulan Mei bahwa hanya warga sipil tak bersenjata yang diizinkan kembali ke Gaza utara melalui koridor Necharim. Pernyataan itu juga mencatat bahwa usulan baru Israel, yang pertama kali diajukan pada pertemuan mediasi di Roma pada 27 Juli, menyiratkan namun tidak secara eksplisit menyebutkan kehadiran militer Israel di Koridor Necharim untuk mencegah pergerakan militan Hamas. Menurut Reuters, beberapa mediator dan Hamas memandang tindakan Israel sebagai penyimpangan dari komitmen sebelumnya untuk menarik pasukan dari Koridor Necharim dan memungkinkan pergerakan bebas di Gaza.

Menurut Reuters, seorang diplomat Barat mengatakan Amerika Serikat tampaknya telah menerima usulan perubahan Netanyahu, termasuk terus mempertahankan penempatan militer di kedua koridor tersebut. Menurut Al Jazeera, utusan AS untuk PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada tanggal 22 bahwa perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza "sekarang sudah di depan mata." Seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa proposal transisi yang diajukan Amerika Serikat “tidak mencakup gencatan senjata permanen.”

Pejabat Hamas mengatakan Hamas mengusulkan untuk membebaskan sekitar 100 tahanan Palestina, beberapa di antaranya sudah lanjut usia dan memiliki sisa hukuman lebih dari 20 tahun. Israel keberatan dan bergabung dengan Amerika Serikat dalam mengusulkan agar beberapa tahanan Palestina diasingkan ke luar Gaza atau Tepi Barat sebagai pertukaran sandera. Berdasarkan hal tersebut, Hamas menolak menerima usulan Amerika Serikat dan Israel.

Kantor Berita Xinhua sebelumnya melaporkan bahwa babak baru perundingan gencatan senjata Gaza diadakan di Doha, ibu kota Qatar, pada 15 Agustus. Perwakilan dari Israel, Qatar, Amerika Serikat dan Mesir berpartisipasi, sementara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) ikut serta. absen. Perwakilan dari keempat negara tersebut akan terus mengadakan pembicaraan di Kairo sebelum akhir pekan dengan maksud untuk menyelesaikan perjanjian tersebut.

Menurut laporan "Lianhe Zaobao" Singapura, proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh Presiden AS Biden pada bulan Mei mencakup bahwa Jalur Gaza akan menerapkan gencatan senjata enam minggu terlebih dahulu, di mana Pasukan Pertahanan Israel akan menarik diri dari daerah padat penduduk di Jalur Gaza. Selain itu, bantuan kemanusiaan akan “ditingkatkan secara signifikan” dan Israel akan menukar tahanan Palestina dengan sandera dengan Hamas. Berdasarkan proposal gencatan senjata yang baru, Jalur Gaza akhirnya dapat “menghentikan permusuhan” secara permanen dan melaksanakan rencana rekonstruksi.

Menurut laporan stasiun TV Channel 12 Israel pada tanggal 22, sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa Hamas sedang mempertimbangkan untuk melancarkan serangan terhadap warga Israel di luar negeri sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh, mantan pemimpin Politbiro Hamas. Tidak jelas apakah operasi tersebut menargetkan warga sipil atau pejabat Israel.