berita

Media Inggris: Sistem pemilahan sampah yang terlalu rumit membuat masyarakat Inggris pusing

2024-08-21

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

[Laporan Komprehensif Global Times] Menurut laporan "Times" Inggris pada tanggal 19, meskipun klasifikasi sampah merupakan tren utama dalam perlindungan lingkungan, masyarakat Inggris semakin merasa terganggu dengan klasifikasi sampah yang terlalu rumit di beberapa daerah sebanyak 10 tempat sampah. Hal ini memicu banyak keluhan warga sekitar.

Laporan survei terbaru menunjukkan bahwa hampir 70% dewan kota di Inggris kini membebankan biaya kepada pemilik rumah untuk pembuangan limbah taman, dibandingkan dengan hanya 40% pada 10 tahun lalu. Rata-rata, setiap wilayah dewan memiliki empat tempat pemilahan, namun 56 wilayah memiliki enam atau lebih tempat pemilahan.

Operasi paling ekstrem terjadi di Blainey Gwent, kawasan Cotswolds dan Merthyr Tydfil, di mana warga diharuskan memilah sampahnya ke dalam 10 kategori berbeda, antara lain sampah rumah tangga, sisa makanan, kertas, plastik dan kaleng, kaca, peralatan listrik kecil, dll. , yang dianggap membawa beban tambahan yang cukup besar bagi kehidupan warga setempat. Pada awalnya, klasifikasi sampah hanya memerlukan kategori sederhana yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang.

John O'Connell, kepala eksekutif Persatuan Pembayar Pajak Inggris, telah menyerukan kepada pemerintah untuk menyederhanakan sistem pemilahan sampah yang rumit. Juru bicara pemerintah Inggris menegaskan kembali bahwa klasifikasi sampah harus didasarkan pada pedoman yang mengurangi sampah, meningkatkan tingkat daur ulang, dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, dan berjanji akan mengeluarkan pengumuman tentang reformasi kebijakan daur ulang sampah pada waktu yang tepat. (Luc)