berita

Media asing: Hamas yakin putaran terakhir perundingan gencatan senjata adalah sebuah "gertakan" yang bertujuan untuk mengulur waktu bagi Israel

2024-08-20

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

[Laporan Jaringan Global] Times of Israel, Kantor Berita Satelit Rusia dan media lainnya mengutip berita pada tanggal 20 bahwa Yahya Sinwar, pemimpin Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), percaya bahwa putaran terakhir perundingan gencatan senjata adalah sebuah "gertakan.", bertujuan untuk memberi waktu bagi Israel untuk melanjutkan serangan militernya terhadap Jalur Gaza.

Foto file: Tumpukan puing dan sampah di jalanan kamp pengungsi Jabaliya di timur laut Jalur Gaza. Gambar dari media asing

Sumber yang dikutip media tersebut di atas mengatakan bahwa Sinwar juga berharap dapat memberikan tekanan lebih besar terhadap Israel dengan memperluas konflik di luar Gaza, termasuk melancarkan serangan dari Tepi Barat.

Kantor Berita Satelit Rusia menyebutkan pekan lalu, Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan Israel mengadakan perundingan gencatan senjata Gaza di Doha. Para pemimpin Hamas menolak berpartisipasi dalam perundingan karena tidak adanya ketentuan gencatan senjata yang konkrit.

Pada tanggal 19 waktu setempat, Menteri Luar Negeri AS Blinken mengatakan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu bahwa Israel telah menerima proposal transisi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan orang-orang yang ditahan. Menurut Reuters, Osama Hamdan, seorang pejabat senior Hamas, hari itu menuduh bahwa pernyataan ini "menyebabkan banyak ambiguitas" karena "ini bukanlah (konten) yang diusulkan kepada kami (Hamas) atau Kami setuju."