berita

Hamas menanggapi apa yang disebut “kesempatan terakhir” Blinken: tipuan AS!

2024-08-20

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Pada tanggal 19 waktu setempat, Menteri Luar Negeri AS Blinken mengatakan setelah pertemuan tiga jam dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu bahwa Israel telah menerima proposal transisi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan orang-orang yang ditahan Gerakan Perlawanan (Hamas) merespons dengan cara yang sama.

Blinken berkata,Ini adalah momen menentukan yang mungkin merupakan kesempatan terbaik atau mungkin terakhir untuk membawa pulang para sandera, mencapai gencatan senjata dan menempatkan semua orang pada jalur menuju perdamaian abadi dan kondisi yang lebih aman.

Netanyahu kemudian mengeluarkan pernyataan terbuka yang mendukung usulan terbaru Amerika Serikat kepada Israel dan disampaikan kepada Hamas pada akhir perundingan Doha pekan lalu, dengan mengatakan bahwa tujuan Israel adalah "membebaskan sebanyak mungkin orang yang ditahan." termasuk dalam perjanjian tahap pertama.

Namun, Osama Hamdan, pejabat senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), hari itu menjawab bahwa pernyataan ini "menyebabkan banyak ambiguitas" dan bukan sesuatu yang diusulkan kepada Hamas atau sesuatu yang disetujui Hamas. Osama Hamdan mengatakan bahwa Hamas telah mengkonfirmasi kepada para mediator bahwa "kita tidak memerlukan perundingan gencatan senjata baru di Gaza, yang kita butuhkan adalah kesepakatan mengenai mekanisme implementasi."

Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa ini adalah tipuan Amerika Serikat. Mereka mengubah perjanjian gencatan senjata untuk menguntungkan Israel, dan Israel mengumumkan penerimaannya dan menunggu persetujuan Hamas.Hal ini merupakan upaya untuk mengalihkan tekanan dari Israel dan membuat Hamas memikul tanggung jawab atas kegagalan negosiasi.Pernyataan tersebut mengatakan bahwa kesepakatan tidak akan tercapai kecuali persyaratan Hamas dipenuhi dan ketentuan perjanjian sebelumnya serta resolusi Dewan Keamanan PBB dipatuhi.

Sumber 丨 Berita CCTV, Jaringan Pengamat