Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-19
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Financial Associated Press, 19 Agustus (Editor Ma Lan)Pada bulan April tahun ini, miliarder Musk bentrok dengan hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes mengenai platform sosialnya. Orang lain harus mengundurkan diri karena malu.
Penyebabnya adalah Mahkamah Agung Brasil mengharuskan platform X untuk memblokir beberapa akun populer untuk memerangi ujaran kebencian dan informasi palsu, namun Musk bersikeras bahwa dia tidak akan mematuhinya. Selanjutnya, Moraes mengatakan akan melakukan penyelidikan terhadap Musk karena X menghalangi keadilan di Brasil dan Musk menggunakan X sebagai alat kriminal.
Perkembangan terakhir dalam cerita ini adalah X mengumumkan akan menutup operasinya di Brasil tetapi akan tetap mempertahankan layanannya. Musk sendiri menyayangkan keputusan yang sangat sulit bagi X untuk menutup kantornya di Brasil.
Departemen Urusan Pemerintahan Global X menyatakan bahwa Moraes mengancam badan hukum X di Brazil, dengan mengatakan bahwa jika mereka tidak mematuhi perintah peninjauannya, badan hukum X akan ditangkap. Demi melindungi keselamatan karyawan X di Brasil, X akan segera menutup operasinya di Brasil.
Pada kuartal pertama, X memiliki sekitar 20 juta pengguna aktif di Brasil, turun 15% dari tahun sebelumnya, menurut perusahaan data Sensor Tower. Tidak jelas apakah penutupan operasi di Brasil akan menjadi pukulan besar bagi keuangan X.
Di luar Brasil, X dan Musk juga menghadapi pengetatan peraturan di banyak negara. Baru-baru ini, Musk dan X dituduh terlibat dalam penyebaran berita palsu akibat kerusuhan di Inggris, dan banyak pejabat Inggris telah menarik diri dari platform X.
Awal tahun ini di bulan Februari, X berselisih dengan pemerintah India mengenai postingan terkait protes petani. Pada akhirnya, X menghapus semua akun dan postingan yang diminta oleh pemerintah India untuk diblokir.
Tahun lalu, X juga didenda oleh otoritas Australia karena melanggar peraturan keselamatan elektronik. Selain itu, X telah menjadi subjek penyelidikan UE, terutama karena X diduga menghasut ujaran kebencian dan menyebarkan konten berbahaya terkait eksploitasi anak.
Penutupan lini bisnis Brasil merupakan pukulan telak terhadap kebijakan pidato X, dan jika Musk dan X memilih untuk terus "bertarung" dengan pemerintah, maka Waterloo milik X di Brasil kemungkinan akan menjadi pertanda longsoran salju.