Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-19
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Dalam program "Face to Face" CCTV pada tanggal 18 Agustus, Quan Hongchan mengakui konflik batinnya setelah mengalahkan Chen Yuxi dalam kompetisi tunggal di Olimpiade Paris. Setelah pertandingan, dia memikirkan apakah tidak pantas baginya untuk memenangkan medali emas, dan dia juga mengatakan bahwa dia tahu bahwa Chen Yuxi juga bekerja sangat keras. Mengenai perolehan medali emas selama dua tahun berturut-turut, Quan Hongchan mengatakan bahwa dia tidak terlalu senang, sementara Chen Yuxi mengatakan bahwa merupakan suatu berkah bisa bertemu dengan Quan Hongchan yang lebih kuat. Apakah situasi adikku tiba-tiba meluas?
Chen Yuxi pun mengaku dalam acara tersebut bahwa dirinya menyesal tidak meraih medali emas loncat tunggal. Ia mengatakan, dengan situasi di tahun 2021 saat ini, ia sebenarnya tahu betul bahwa dirinya mungkin tidak akan bisa tampil di ajang tunggal. Namun, dia berdiri dan hanya ingin bertarung memperebutkan tempat pertama. Meski merasa menyesal, dia mengaku tidak akan menyesalinya.
Monolog batin semacam ini memungkinkan penonton untuk lebih memahami dunia batin para atletnya, dan juga memungkinkan orang untuk melihat semangat mereka untuk melampaui diri mereka sendiri dan mengejar keunggulan. Dalam dunia olahraga yang sangat kompetitif ini, entah itu keragu-raguan orang yang sukses atau kegigihan orang yang bekerja keras, membuat orang berpikir mendalam dan mengaguminya.