Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-17
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Ivan Anusic, Menteri Pertahanan Kroasia, anggota NATO, mengumumkan pada tanggal 15 bahwa Kroasia akan melanjutkan wajib militer tahun depan. “Masa dinas akan dua bulan dan akan dimulai pada 1 Januari 2025.” Ini adalah negara yang mengumumkan perubahan pada sistem wajib militer negaranya untuk pertama kalinya sejak 2008.
Kroasia sebelumnya telah menerapkan wajib militer. Sejak 2008, negara ini telah beralih ke dinas militer sukarela. Menurut statistik yang dikeluarkan pemerintah Kroasia, dari tahun 2008 hingga akhir tahun 2022, total 10.327 orang secara sukarela mengikuti pelatihan militer. Menurut laporan tersebut, pemulihan sistem wajib militer adalah untuk menciptakan “kekuatan pertahanan nasional yang lebih baik, lebih kuat, dan berkualitas lebih tinggi.”
▲Kroasia akan melanjutkan wajib militer tahun depan
Anushic menekankan bahwa tentara yang baru direkrut dengan usia yang sesuai akan bertugas dalam kondisi yang sama seperti sukarelawan. Menurut laporan media lokal, negara ini akan merekrut 4.000 hingga 4.500 tentara baru setiap tahunnya. Para rekrutan ini akan direkrut secara berkelompok dan kemudian ditugaskan ke kamp perekrutan di beberapa pangkalan militer untuk pelatihan. Selama pelatihan, calon anggota akan mempelajari keterampilan dasar infanteri, tetapi tidak akan terlibat dalam pelatihan keterampilan profesional tingkat lanjut di militer.
Saat ini, sukarelawan di tentara Kroasia dapat menerima gaji bulanan sebesar 900 euro (sekitar 7.100 yuan), dan wajib militer akan menerima gaji yang sama.
Anushic menambahkan Kementerian Pertahanan siap menaikkan gaji personel militer dan memajukan modernisasi senjata dan peralatan sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dengan negara anggota NATO lainnya. Ia juga menegaskan, Kementerian Keuangan juga sependapat dengan Kementerian Pertahanan bahwa tidak boleh ada penghematan dalam masalah pertahanan.
Faktanya, Kroasia bukanlah negara anggota NATO pertama yang mengumumkan pemulihan sistem wajib militer pasca pecahnya konflik Rusia-Ukraina. Tahun lalu, Latvia, anggota NATO lainnya, juga mengumumkan dimulainya kembali wajib militer, mengklaim bahwa tentaranya membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan tentara cadangan yang terlatih untuk menangani kemungkinan konflik regional.
Reporter Red Star News Li Jinrui dan pekerja magang Chen Hanyu
Editor Yang Jue Pemimpin Redaksi Deng Zhaoguang