Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-14
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Unduh APLIKASI Video Sohu
3 kali lebih lancar, tanpa lag, iklan lebih sedikit dan tidak perlu menunggu buffering
Pada tanggal 31 Juli, pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Ismail Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran. Serangan itu terjadi setelah Haniyeh menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshyan. Setelah penyelidikan lebih lanjut, Iran mengklaim bahwa insiden tersebut dilakukan oleh badan intelijen Israel. Seorang tamu penting yang diundang oleh Iran dibunuh secara terang-terangan di ibu kotanya sendiri. Ini tidak diragukan lagi merupakan provokasi serius yang menampar wajahnya. Sebagai tanggapan, Iran menyatakan tekadnya untuk membalas Israel. Tiba-tiba, situasi di Timur Tengah tiba-tiba menjadi mendung. Tidak hanya Israel yang bersiaga tinggi, Amerika Serikat juga segera mengirimkan pasukan tambahan ke Timur Tengah untuk mencegah kejadian yang tidak terduga, termasuk kelompok tempur kapal induk USS Theodore Roosevelt dan satu skuadron. pesawat tempur siluman F22. Namun, kurang dari setengah bulan telah berlalu dan masih belum ada pergerakan di Iran. Hanya sedikit dari bawahan Iran yang menyerang pangkalan militer Israel dan AS di Suriah dari waktu ke waktu.
Saat ini, media Barat mulai memberitakannya.