berita

"Juli terpanas dalam sejarah" mencetak rekor baru: suhu global mencapai rekor tertinggi selama 14 bulan berturut-turut

2024-08-13

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Bahasa Indonesia: pixabay
Menurut berita terbaru yang dirilis di situs resmi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), suhu permukaan global pada bulan Juli tahun ini 1,21°C lebih tinggi dari rata-rata abad ke-20, menjadikannya bulan Juli terpanas yang pernah tercatat.Ini menandai rekor suhu global yang memecahkan rekor selama 14 bulan berturut-turut, yang juga merupakan rekor baru.
NOAA juga mengatakan bahwa menurut Global Annual Temperature Outlook dari Pusat Informasi Lingkungan Nasional, ada kemungkinan 77% bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, dan hampir 100% peluang untuk menduduki peringkat lima besar.
Menurut statistik NOAA, suhu pada bulan Juli berada di atas rata-rata di sebagian besar permukaan tanah dunia. Afrika, Eropa, dan Asia mengalami rekor suhu terpanas pada bulan Juli. Hampir 14% suhu permukaan global mencapai rekor tertinggi baru pada bulan Juli, lebih dari 5% lebih tinggi dari rekor bulan Juli yang tercatat pada tahun 2023. Suhu permukaan laut juga berada di atas rata-rata di sebagian besar wilayah.
Secara klimatologi, Juli adalah bulan terpanas sepanjang tahun. Sebagai bulan Juli terpanas yang pernah tercatat, Juli 2024 kemungkinan akan menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat secara global sejak tahun 1850.
Penulis: Liu Qi
Teks: Liu Qi Gambar: pixabay Editor: Liu Qi Editor: Ren Quan
Harap sebutkan sumbernya saat mencetak ulang artikel ini.
Laporan/Umpan Balik