berita

Komunitas intelijen Israel: Iran telah memutuskan untuk menyerang Israel secara langsung

2024-08-12

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Sumber: Jaringan Global

[Laporan Jaringan Global] Reuters, Axios News Network dan media asing lainnya melaporkan pada tanggal 11 waktu setempat bahwa dua sumber mengungkapkan bahwa penilaian terbaru dari komunitas intelijen Israel menunjukkan bahwa Iran telah memutuskan untuk langsung menyerang Israel dan mungkin melancarkan serangan di masa depan. beberapa hari. Serangan itu sebagai respons atas terbunuhnya pemimpin Politbiro Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Haniyeh di Teheran.


Iran dituduh memutuskan untuk menyerang Israel secara langsung. Gambar menunjukkan file bendera Iran.

Axios mengutip sumber yang mengatakan bahwa penilaian intelijen terbaru Israel menunjukkan bahwa serangan itu mungkin terjadi sebelum perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza yang direncanakan pada Kamis (15), yang mungkin mempengaruhi perundingan yang dipromosikan oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir.

Times of Israel menyatakan, laporan penilaian tersebut juga menyebutkan adanya perbedaan pendapat antara presiden Iran dan Korps Garda Revolusi Islam Iran mengenai intensitas respons. Sebuah sumber yang mengetahui langsung intelijen mengatakan situasi "masih tidak stabil" karena perpecahan di Iran.

Axios melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Israel Galante melakukan panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan AS Austin pada hari Minggu. Galante mengatakan kepada pihak AS bahwa persiapan militer Iran yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa Iran berencana melakukan "serangan skala besar" terhadap Israel.

Hingga berita ini dimuat, belum ada tanggapan dari Iran mengenai masalah ini.

Menurut laporan CCTV News sebelumnya, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengkonfirmasi pada 31 Juli bahwa pemimpin Politbiro Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran, ibu kota Iran, pada pagi hari itu. Hamas menyatakan bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh Israel dan merupakan "tindakan pengecut" dan Hamas akan membalasnya. Israel menolak berkomentar.

Menurut laporan dari Times of Israel, Kantor Berita Nasional Iran dan media asing lainnya, delegasi Iran untuk PBB menyatakan pada tanggal 9 Agustus, “Tindakan teroris rezim Israel baru-baru ini (pembunuhan Haniyeh) melanggar keamanan dan kedaulatan nasional kami. . Kami memiliki hak hukum untuk membela diri tidak ada hubungannya dengan gencatan senjata di Gaza." “Namun, kami berharap waktu dan cara respons kami tepat dan tidak merusak potensi gencatan senjata,” tambah misi tersebut. “Prioritas pertama kami adalah mencapai gencatan senjata yang langgeng di Gaza dan kami akan mengakui setiap perjanjian yang diterima Hamas,” tambah delegasi tersebut.