Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-12
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Menurut Red Star News, video tentara Israel melakukan pelecehan seksual terhadap tahanan Palestina terungkap, memicu tanggapan keras dari Amerika Serikat. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengeluarkan pernyataan mengenai masalah ini, menuntut agar Israel melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap tuduhan bahwa tentara diduga melakukan pelecehan seksual terhadap tahanan Palestina dan menerapkan kebijakan "tidak ada toleransi" terhadap mereka yang terlibat. Sebelumnya, stasiun TV Channel 12 Israel merilis sebuah video. Konten video yang diedit menunjukkan tentara Israel melakukan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan Palestina. Dalam video tersebut, beberapa tentara Israel membawa pergi seorang tahanan Palestina yang matanya ditutup dan mengelilinginya dengan perisai.
Israel mendapat banyak kecaman dari masyarakat internasional dalam beberapa hari terakhir. Bahkan Amerika Serikat yang selama ini selalu mendukung Israel mengecam tindakan tersebut dan mendesak Israel membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan menyeluruh. Namun Israel masih bungkam mengenai hal ini. Sejak pecahnya konflik Israel-Palestina pada Oktober lalu, Israel telah memenjarakan lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk sejumlah besar perempuan dan anak-anak. Perlakuan militer Israel terhadap pengungsi sangat keras, dengan seringnya dilakukan pengeboman, belum lagi perlakuan mereka terhadap para tahanan. Beberapa orang percaya bahwa Israel mungkin menggunakan metode yang mirip dengan perlakuan Nazi terhadap orang Yahudi selama Perang Dunia II untuk menangani tahanan Palestina. Yang mengagetkan, kabar ini diungkap oleh media dalam negeri Israel, dan media-media tersebut seolah bangga akan hal tersebut.