Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-12
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Baru-baru ini, menurut Observer.com, stasiun TV Channel 12 Israel merilis sebuah video. Video tersebut menunjukkan seorang warga Palestina ditahan dengan mata tertutup dan kepala di tangan, tergeletak di tanah. Selanjutnya, beberapa tentara Israel membawanya keluar dari jangkauan pengawasan dan mengelilinginya dengan beberapa perisai. Media Israel mengatakan tahanan tersebut kemungkinan besar telah dianiaya selama proses tersebut. Menurut Reuters, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Miller mengatakan sebagai tanggapan atas insiden tersebut bahwa Israel harus menyelidiki secara menyeluruh tuduhan bahwa tentaranya dicurigai melakukan pelanggaran terhadap tahanan Palestina dan menekankan perlunya “toleransi nol” terhadap perilaku kriminal.
Pemimpin Politbiro Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan di Teheran, ibu kota Iran, sehingga memicu eskalasi ketegangan lebih lanjut di Timur Tengah. Menurut laporan "Washington Post" pada tanggal 6 Agustus, pada saat kritis ini, pemerintahan Biden bekerja keras untuk mencegah pecahnya konflik kekerasan baru di Timur Tengah guna mempertahankan perjanjian gencatan senjata yang telah dicapai dengan susah payah di Gaza. Mengupas. Namun, insiden tersebut juga menyoroti relatif terbatasnya pengaruh Amerika Serikat terhadap Israel dalam situasi saat ini, meskipun kedua negara tersebut merupakan sekutu terdekat di kawasan.
Menurut laporan, orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa pejabat Gedung Putih terkejut dan marah atas serangan Haniya pada 31 Juli. Mereka yakin insiden ini telah menghambat upaya AS baru-baru ini untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. Banyak pejabat mulai memandang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bukan Iran, sebagai faktor yang tidak dapat dikendalikan dalam membendung konflik regional yang lebih luas, kata beberapa pejabat senior pemerintahan AS. Israel telah melakukan serangan berulang kali terhadap Hizbullah dan komandan Iran di Lebanon tanpa memberi tahu Amerika Serikat sebelumnya, sebuah tindakan yang membuat marah pemerintahan Biden dan Presiden Joe Biden sendiri.