Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-12
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
[Koresponden Khusus Global Times Xiao Xinxin Koresponden Khusus Global Times Liu Yupeng] Dalam pidato video pada malam tanggal 10 waktu setempat, Presiden Ukraina Zelensky untuk pertama kalinya mengakui bahwa tentara Ukraina melancarkan serangan di wilayah perbatasan Rusia. Dia mengatakan Ukraina membuktikan kemampuannya untuk "memulihkan keadilan" dan memastikan tekanan yang diperlukan terhadap Rusia. Berdasarkan pengungkapan media asing dalam dua hari terakhir, jumlah pasukan yang dimobilisasi tentara Ukraina kali ini jauh melebihi pemberitaan media awal yang berjumlah sekitar 1.000 orang, melainkan ribuan bahkan puluhan ribu. Dalam menghadapi serangan Uzbekistan, Rusia menyatakan pada tanggal 10 bahwa mereka telah mengevakuasi puluhan ribu orang dari Oblast Kursk dan melancarkan "operasi anti-terorisme" di tiga negara bagian. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Zakharova menyatakan di media sosial pada tanggal 11 bahwa tentara Rusia akan segera memberikan respon yang kuat terhadap tentara Ukraina yang menyerang daerah perbatasan Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada hari yang sama bahwa tentara Ukraina kehilangan 230 personel militer dan 38 tank serta kendaraan lapis baja ke arah Kursk dalam satu hari terakhir.
Rusia mengevakuasi lebih dari 76.000 orang
Menurut Kantor Berita Ukraina, Zelensky mengatakan dalam pidato video pada tanggal 10 malam bahwa pada hari yang sama, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Serski melaporkan kepadanya berkali-kali tentang pertempuran garis depan dan “tentara Ukraina” kemajuan perang ke wilayah Rusia.” “Saya berterima kasih kepada setiap satuan di TNI yang telah memastikan hal ini”.
Zelensky juga mengatakan, dalam sepekan terakhir, militer Rusia meluncurkan lebih dari 30 rudal dan menjatuhkan lebih dari 800 bom udara berpemandu ke arah Ukraina. Dia meminta sekutunya untuk mengambil keputusan tegas dan mencabut pembatasan penggunaan senjata Barat oleh tentara Ukraina untuk melakukan serangan besar-besaran di Rusia.