berita

Amerika Serikat mengatakan tidak akan memberikan sanksi kepada "Kamp Kemenangan Yehuda" milik militer Israel, sehingga menuai kritik dari banyak pihak

2024-08-12

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada tanggal 9 bahwa dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Israel Galante pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS Blinken menegaskan kembali dukungan kuat AS terhadap keamanan Israel dan menyatakan bahwa AS tidak akan memberikan sanksi pada "Kemenangan Yehuda". Kamp" yang berafiliasi dengan Pasukan Pertahanan Israel. ". Seorang mantan pejabat AS mengatakan bahwa hasil ini menunjukkan hal tersebut“Amerika Serikat tidak memiliki kemauan politik dan keberanian untuk meminta pertanggungjawaban Israel”

"Kamp Kemenangan Yehuda" telah lama ditempatkan di Tepi Barat. Meskipun jumlahnya tidak sebanding dengan sebagian besar garnisun lokal Israel, kamp tersebut telah berulang kali mengungkap pelanggaran hak asasi manusia Palestina. Pada bulan April tahun ini, beberapa media AS melaporkan bahwa pemerintah AS sedang bersiap untuk menjatuhkan sanksi terhadap "Kamp Kemenangan Yehuda" dengan alasan melanggar hak asasi warga Palestina di Tepi Barat.

Namun, Departemen Luar Negeri AS menyatakan pada tanggal 9 bahwa,Setelah mengevaluasi informasi yang diberikan oleh pemerintah Israel, tim ahli menyimpulkan bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh "Kamp Kemenangan Yehuda" telah "diperbaiki secara efektif" dan pasukan ini akan terus menerima bantuan keamanan AS.

Mantan pejabat AS: AS tidak memiliki kemauan dan keberanian untuk meminta pertanggungjawaban rakyatnya

Terkait hal ini, mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS Charles Braha mengatakan bahwa keputusan akhir Departemen Luar Negeri AS mengirimkan pesan buruk kepada dunia, yaitu,Tekanan Israel terhadap Amerika Serikat berhasil. Keputusan seperti itu semakin merusak kredibilitas diplomatik AS.

Menurut CNN, mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS Josh Paul menyatakan,Amerika Serikat tidak pernah menargetkan departemen militer Israel mana punFakta bahwa tim tersebut menjatuhkan sanksi menunjukkan bahwa "Amerika Serikat tidak mempunyai kemauan dan keberanian untuk meminta pertanggungjawaban Israel."

Sebelumnya, "Guardian" Inggris menerbitkan sebuah artikel yang menunjukkan bahwa "Lehy Act" yang diperkenalkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1990-an mengharuskan pemerintah AS untuk meninjau unit militer asing yang menerima pelatihan AS atau menggunakan senjata AS untuk memastikan bahwa mereka tidak melakukan hal tersebut. melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Namun,Amerika Serikat memberikan begitu banyak dukungan militer kepada Israel tanpa adanya tinjauan substantif.