berita

James mencetak setidaknya 300 poin, 125 rebound, dan 125 assist di Olimpiade! Orang pertama dalam sejarah!

2024-08-10

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Menurut pemberitaan pada 10 Agustus, beberapa media memberitakan bahwa James memiliki rekor di Olimpiade, yaitu ketiga statistik utamanya di Olimpiade melebihi 100. Dan bukan hanya lebih dari 100, dia juga mencetak lebih dari 300 poin! James adalah pemain pertama dalam sejarah Olimpiade yang mencetak setidaknya 300 poin, 125 rebound, dan 125 assist.

Dalam sejarah tim bola basket putra AS, meski rebound James dihilangkan, skornya tidak harus 300 poin, hanya dihitung berdasarkan 100 poin membantu lebih dari 100 poin. Biasanya mereka yang mencetak skor bagus akan mendapat lebih sedikit assist, dan mereka yang memiliki assist bagus akan mencetak poin lebih sedikit. Namun, meskipun James berada di urutan kedua dalam sejarah tim dalam hal mencetak gol, ia juga berada di urutan kedua dalam hal assist.

James sangat serba bisa, jadi dia menggunakan triple-double untuk memimpin tim bola basket putra AS melawan Serbia pada 9 Agustus. Triple-double di Olimpiade sangatlah sulit. Hingga babak semifinal Olimpiade, hanya ada tiga pemain yang mencatatkan empat triple-double dalam sejarah. Yang pertama terjadi pada abad terakhir dan yang pertama terjadi pada abad baru 2012. James mendapatkannya. Ada juga triple-double di Olimpiade, dari Doncic. Kali ini James juga mendapatkan triple-double, satu-satunya pemain dalam sejarah yang memiliki lebih dari satu triple-double di Olimpiade. Berita terkini: Dalam kemenangan Serbia atas Jerman, Jokic menjadi triple-double keempat dalam sejarah Olimpiade dan triple-double Olimpiade kelima dalam sejarah.

Selain itu, James terintegrasi secara ofensif dan defensif. Total steal-nya mendekati yang pertama dalam sejarah, dan blok-bloknya juga sangat kuat. James tidak hanya bisa mencuri di lini pertahanan, dia juga bisa digunakan sebagai center, dan sendirian bisa membela Jokic, sepuluh center super teratas dalam sejarah dan pemain nomor satu liga di area penalti. Pembelaan James terhadap Jokic menjadi salah satu alasan penting mengapa tim basket putra AS mampu membalikkan keadaan Serbia. Ia bahkan lebih baik dalam mengawal Jokic dibandingkan Davis.