berita

Tim MDT kedokteran ibu-janin dari Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Jiaotong menyelesaikan kasus sulit amnioinfusi yang dipandu USG.

2024-08-09

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Sunshine News (Reporter Zheng Yalei) Pada tanggal 8 Agustus, Tim Diagnosis dan Perawatan Multidisiplin Pengobatan Ibu-Janin (MDT) dari Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Xi'an Jiaotong berhasil menyelesaikan amnioinfusi sulit yang dipandu USG untuk seorang wanita berusia 28 minggu hamil dan menderita polihidramnion. Hal ini membawa titik balik dalam kehidupan lebih sedikit wanita hamil dengan gejala parah, menandai langkah penting lainnya yang diambil oleh rumah sakit dalam bidang manajemen kehamilan risiko tinggi.

Oligohidramnion adalah pembunuh kesehatan janin yang tidak terlihat pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, dan dampak buruknya tidak boleh dianggap remeh. Jika pemeriksaan USG menunjukkan kedalaman vertikal maksimum kolam ketuban (AFV) adalah ≤ 2 cm atau indeks cairan ketuban (AFI) ≤ 5 cm, maka hal tersebut dianggap sebagai oligohidramnion, yang dapat menyebabkan hipoksia intrauterin parah, malformasi muskuloskeletal. , dan hipoplasia paru-paru. Konsekuensinya bahkan dapat mengancam keselamatan hidup perinatal. Pada ibu hamil, oligohidramnion juga meningkatkan risiko kontraksi rahim yang tidak terkoordinasi, persalinan lama, dan perdarahan pasca melahirkan. Kesulitan pembedahan dan kejadian komplikasi juga meningkat.

Pada tanggal 3 Agustus, seorang wanita hamil dengan indeks cairan ketuban hanya 2,4 cm dirawat di bangsal kebidanan di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Xi'an Jiaotong. Dalam menghadapi keadaan darurat ini, meskipun rumah sakit menerapkan berbagai perawatan konservatif untuk mencoba mengisi kembali cairan ketuban, hasilnya tidak memuaskan. Aktivitas janin menjadi terbatas akibat oligohidramnion dan nyawanya terancam. Pada saat kritis, Duan Zhao, wakil direktur Departemen Obstetri dan Ginekologi rumah sakit, dengan cepat membentuk tim MDT yang terdiri dari para ahli seperti Jiang Jue, wakil direktur Departemen Kedokteran Ultrasound. Setelah diskusi dan evaluasi mendalam, tim tersebut diputuskan untuk menggunakan amnioinfusi yang dipandu USG. Teknologi sulit ini memberikan peluang bagi wanita hamil dan janin untuk bertahan hidup.