berita

Apa penyebab displasia folikuler? apa yang harus dilakukan?

2024-08-09

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Perkembangan folikel merupakan masalah yang sangat memprihatinkan bagi banyak wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan. Jika folikel kurang berkembang dan tidak mampu keluar, maka akan mempengaruhi proses dan hasil persiapan kehamilan.

Untuk memahami masalah displasia folikuler, pertama-tama kita harus mulai dengan sumber folikel.

Pada wanita normal, mulai dari masa pubertas, folikel terus berkembang dan matang secara berulang-ulang. Setiap bulannya, satu folikel dominan akan matang sepenuhnya dan melepaskan sel telur.

Sel telur yang telah keluar berada di ampula tuba falopi, menunggu untuk bertemu Pangeran Tampan yang didambakan dan pembuahan lengkap.

Namun jika ada beberapa faktor yang mengganggu, folikel tidak akan bisa "tumbuh" dan berkembang secara stagnan atau folikel yang belum matang akan melepaskan sel telur. Ini adalah displasia folikel sehingga menyulitkan wanita untuk hamil.

Gejala displasia folikular

Agenesis: Folikel tidak berkembang, hanya pada tingkat yang sangat kecil.

Folikel kecil: Folikel belum matang dan seringkali berdiameter kurang dari 18 mm.

Folikelnya tidak bulat: perkembangannya tidak bulat, berbentuk oval, atau bahkan "berbentuk inti jujube", dan tidak memiliki kemampuan pembuahan.

Folikel tidak pecah: Folikel matang tetapi tidak pecah dan tidak dapat berovulasi.