berita

Solusi |. Bagaimana Iran menangani sumpahnya untuk membalas Israel?

2024-08-07

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Kantor Berita Xinhua, Beijing, 7 Agustus: Baru-baru ini, Ismail Haniyeh, mantan pemimpin Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), dibunuh oleh Israel saat menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Iran Pezhiziyan di Teheran. Sebagai tanggapan, Iran berjanji untuk membalas, dan Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan pihak-pihak lain meminta pihak-pihak terkait untuk menahan diri dan menghindari memperburuk situasi.

Bagaimana reaksi Iran terhadap pembunuhan di ibukotanya sendiri? Apa dampaknya terhadap situasi regional selanjutnya? Silakan lihat solusinya——

Tanggapan kelompok "Arc of Resistance"?

Ali Akbar Ahmadian, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media Iran bahwa semua anggota "Arc of Resistance" akan berpartisipasi dalam tindakan pembalasan setelah Haniyeh dibunuh. Busur Perlawanan adalah aliansi anti-Israel yang dipimpin oleh Iran, dan anggotanya termasuk Hamas, Hizbullah Lebanon, angkatan bersenjata Houthi Yaman, dan beberapa milisi Irak.

Selain Haniyeh, Israel juga membunuh seorang komandan senior Hizbullah Lebanon. Pemimpin Hizbullah Nasrallah menyatakan pada tanggal 6 bahwa dia akan melakukan "balas dendam yang kuat" atas pembunuhan Israel terhadap komandan militer senior Hizbullah Fuad Shukur. Seorang anggota politbiro Houthi mengatakan pembalasan atas pembunuhan Israel terhadap warga Palestina dan komandan Hizbullah Lebanon akan datang dari “segala arah” dan “Busur Perlawanan” akan membalas. Hamas mengeluarkan pernyataan pada tanggal 6 yang mengatakan bahwa Yahya Sinwar menggantikan Haniya sebagai pemimpin Politbiro Hamas. Orang tersebut dianggap Israel sebagai salah satu perencana utama serangan pimpinan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.