berita

Perdana Menteri Israel Sebut Ada Kemajuan dalam Negosiasi Gencatan Senjata, Tapi Biden Bilang "Bersumpah"

2024-08-07

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Menurut laporan media Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditegur dengan marah oleh Presiden AS Biden ketika dia membahas negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza pekan lalu.

Stasiun TV Channel 12 Israel menyampaikan berita tersebut pada tanggal 3.Netanyahu melakukan panggilan telepon dengan Biden pada tanggal 1 dan mengatakan bahwa "negosiasi gencatan senjata mengalami kemajuan.", (Israel) telah mengirimkan delegasi."Dan Biden menjawab dengan sumpah serapah: “Berhenti bicara omong kosong kepada saya.”
Pada tanggal 4 Agustus, orang-orang mencari korban tewas dan terluka di sebuah sekolah yang dibom di Kota Gaza. Diterbitkan oleh Kantor Berita Xinhua (Foto oleh Mahmoud Zaki)
Negosiasi antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengenai gencatan senjata dan pembebasan tahanan di Jalur Gaza, yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar, telah berlangsung selama berbulan-bulan tanpa adanya terobosan. Meskipun perundingan menemui jalan buntu, serangan militer Israel di Jalur Gaza terus berlanjut. Terlebih lagi, pemimpin Hamas Haniyeh dibunuh di Iran pada 31 Juli. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut.
Berbagai sumber yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada stasiun televisi Channel 12 Israel bahwa berdasarkan posisi Netanyahu saat ini, kemajuan nyata tidak dapat dicapai dalam negosiasi tersebut. Israel "hanya melakukan apa saja dan membuang-buang waktu."
Menanggapi berita yang diungkap media, Kantor Perdana Menteri Israel menjawab bahwa informasi palsu yang dibocorkan oleh sumber anonim menyesatkan publik. Netanyahu menyetujui kerangka perjanjian gencatan senjata, namun Hamas mengusulkan sejumlah besar modifikasi, sehingga menghambat perjanjian tersebut.Kantor Perdana Menteri juga menegaskan kembali posisi Netanyahu, dengan mengatakan ia berharap Amerika Serikat tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Israel.

sumberKantor Berita Xinhua

Laporan/Umpan Balik